Serangan Jantung Intai Para Caleg Usai Perhitungan Suara

Peringatan serangan jantung.
Sumber :
  • Digital Tren

VIVA – Para calon legislatif sekiranya harus mewaspadai penyakit kardiovaskular atau serangan jantung yang mengintai mereka. Hal itu lantaran, tekanan dalam diri akibat, kalah dalam bursa pemilihan, usai hasil perhitungan suara, karena telah mengeluarkan dana kampanye cukup besar.

Sempat Kena Serangan Jantung, Putra LeBron James Masuk Draf NBA Musim Ini

Namun, faktor dari serangan jantung pun tidak hanya karena dalam tekanan atau stres, pola hidup tidak sehat yang dijalani para caleg juga dapat berisiko memiliki penyakit jantung.

"Faktor risiko serangan jantung itu, selain stres ada juga yang lainnya. Ada dua faktor yakni, improvisasi dan tidak improvisasi. Untuk improvisasi yakni merokok, sakit gula dan kolesterol tinggi. Tapi, untuk faktor risiko tidak improvisasi yakni, laki-laki, usia dan genetik," kata Dokter Spesialis Jantung dam Pembuluh Darah, dr. Sunanto usai menghadiri seminar Jantung di Rumah Sakit Siloam, Tangerang, Sabtu, 6 April 2019.

Denny Cagur Terpilih Jadi Anggota DPR! Ini Janjinya untuk Rakyat

Ia juga menjelaskan, terkait dengan faktor stres, hormon adrenalin di tubuh akan meningkat sehingga mengaktifkan saraf simpatis yang dapat menyebabkan terjadinya penyempitan nadi hingga, terjadi serangan jantung.

Dalam penanganan serangan jantung, pihaknya menyarankan untuk segera membawa pasien ke UGD (Unit Hawat Darurat), karena jika dibiarkan akan menyebabkan kematian.

Sebelum Meninggal, Donny Kesuma Ngaku Tekuni Pekerjaan di Dunia Malam Selama 20 Tahun

"Ciri-cirinya tentu keringat dingin dan dada terasa berat ditindih atau ditimpa beban. Itu harus segera diperiksa. Nantinya akan ada pengobatannya baik itu melalui obat atau juga melakukan bypass dan pemasangan stent (ring)," ujarnya.

Dalam proses penanganan pemasangan ring atau bypass itu pun, pihak pemerintah telah menampung pembiayaan melalui BPJS. Namun, terdapat juga sejumlah risiko yang mengintai pula dari hasil penanganan tersebut baik itu terjadinya gangguan ginjal, infeksi atau stroke.

"Semua ada risikonya, maka dari itu sebelum penanganan kita akan lakukan pemeriksaan pada pasien dan juga pemahaman terkait tindakan ini. Akan hal itu, kita minta mulailah jalani pola hidup sehat seperti, berhenti merokok, makan makanan yang tidak berlebih atau mengandung lemak jahat serta, olahraga. Sehingga, dapat mengontrol diri," tuturnya,

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya