Bukan Hanya Kematian, Ini Bahaya Rokok yang Lebih Mengerikan

Ilustrasi rokok.
Sumber :
  • Pixabay/Ralf Kunze

VIVA – Selama ini, sudah banyak yang tahu, rokok berbahaya untuk kesehatan. Bukan cuma untuk mereka perokok pasif dan juga aktif, tanpa banyak yang tahu, ada lagi bahayanya yang lebih mengerikan.

Pengakuan Chandrika Chika ke Ibunya: Gak Tau Vape yang Dihisap Ada Narkobanya

Ketua Umum Perhimpunan Dokter Kedokteran Komunitas dan Kesehatan Masyarakat Indonesia dr. Mariatul Fadilah, MARS, ada tingkatan perokok. Mulai dari first hand smoker yang merokok atau memegang rokok, second hand smoker yaitu orang-orang atau makhluk hidup apapun yang berada di sekitar perokok, dan third hand smoker yaitu siapa pun yang walaupun tidak ada di dalam lingkungan perokok tapi juga terkena dampak dari perokok.

Asap rokok, meski bisa menguap di udara namun sisa atau residunya bisa menempel di benda-benda sekelilingnya. Asap ini juga bisa menempel di baju, kursi, tirai jendela, atau selimut. Bahayanya, jika residu yang berupa TAR ini terhisap oleh paru-paru bayi bisa menjadi polutan yang bersifat karsinogenik. Zat ini bisa memicu kematian pada bayi.

Bea Cukai Ajak Masyarakat Berantas Rokok Ilegal di Jember dan Banyuwangi

Dampak rokok juga bisa berbeda-beda pada tiap tingkatan perokok. Pada perokok first hand, bukan hanya zat TAR yang membahayakan, tapi juga asap dan panas yang terhirup ke dalam tubuh.

"Kalau kita di gunung yang dingin, menghisap rokok itu rasanya bisa hangat di badan. Itu membuktikan kalau suhu yang masuk lebih besar dari suhu tubuh," kata Mariatul dalam konferensi pers peluncuran Gerakan Bebas TAR dan Asap Rokok (GEBRAK!) di Tjikini Lima, Jakarta, Selasa 9 April 2019.

Pasal Tembakau di RPP Kesehatan Dinilai Ancam Pelaku Usaha dan Budaya Indonesia

Suhu yang tinggi ini bisa membahayakan paru-paru karena di sana terdapat alveoli atau bola-bola kecil di dalam paru-paru yang sangat tipis. Bila alveoli dihembuskan udara panas dan dikeluarkan lagi, maka alveoli bisa keriput lalu merusak sel paru-paru. Oksigen yang seharusnya sampai ke paru-paru pun tidak terjadi akibat kerusakan itu.

Pada perokok second hand, mereka memang tidak menghisap udara panas. Namun, TAR tetap terhisap dan bereaksi pada tubuhnya. Oksigen yang dikeluarkan oleh perokok bisa berikatan dengan udara yang bila terhisap bisa menyebabkan sesuatu yang berbahaya.

Perokok third hand adalah hal yang harus mulai disadari. Bahwa, meskipun tidak merokok di rumah, tapi TAR tidak serta merta hilang. Bahayanya pun sama dengan orang yang menghisap rokok sendiri. Bukan hanya kanker, TAR bisa mengenai jantung dan menyebabkan kematian.

Namun, ada efek lebih mengerikan dari rokok dibanding kematian. Yaitu kerusakan saraf. Mariatul menjelaskan, merokok bisa menyebabkan saraf pusat mendadak berhenti. Karena itu, perokok yang tidak merokok merasa tidak bisa berpikir, keringat dingin, itu karena adiksi sudah masuk ke susunan saraf.

"Kalau kena hati, bisa dipotong dan tumbuh lagi dalam enam bulan sampai satu tahun. Kalau saraf rusak baru bisa berganti dalam 20-25 tahun. Bayangkan kalau anak-anak sudah terkena sarafnya karena adiksi atau tercemar TAR sebagai third hand smoker, kehidupannya 25 tahun lagi akan jadi apa?" ujar Mariatul.(nsa)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya