Petugas KPPS Meninggal Paling Banyak di Jawa Barat, Berjumlah 177 Jiwa

Ilustrasi Petugas KPPS melakukan penghitungan suara pada Pemilu serentak 2019.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Yusran Uccang

VIVA – Petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) 2019 yang meninggal tercatat sebanyak 527 jiwa. Laporan dinas kesehatan di 28 provinsi itu menunjukkan, jumlah petugas Pemilu yang meninggal terbanyak ada di Provinsi Jawa Barat dengan jumlah 177 jiwa, diikuti Jawa Timur 82 jiwa dan Jawa Tengah 44 jiwa.

AROPI: Dibanding Musim Pemilu 2019, Tingkat Kepercayaan Terhadap Lembaga Survei Naik 7,6%

Sisanya, di Sumatera Barat 1 jiwa, Bengkulu 7 jiwa, Kepulauan Riau 4 jiwa, Lampung 23 jiwa, Sumatera Selatan 25 jiwa, Jambi 6 jiwa, Riau 7 jiwa, Banten 29 jiwa, DKI Jakarta 18 jiwa, Jawa Barat 177 jiwa, Jawa Tengah 44 jiwa, Jawa Timur 82 jiwa, Yogyakarta 10 jiwa, Kalimantan Tengah 6 jiwa, Kalimantan Timur 6 jiwa, Kalimantan Selatan 8 jiwa, Kalimantan Barat 26 jiwa, Gorontalo tidak ada, Bali 2 jiwa, NTB 7 jiwa, Sulawesi Utara 2 jiwa, Sulawesi Tenggara 6 jiwa, Maluku Utara tidak ada dan Maluku 2 jiwa.

Seperti dikutip dari siaran pers Kementerian Kesehatan RI, Kamis, 16 Mei 2019, penyebab terbanyak kematian petugas KPPS  di Jawa Barat adalah gagal jantung dengan jumlah 24 jiwa. Begitu pun dengan di Jawa Timur yang jumlahnya 11 jiwa.

15 Anggota KPPS di Jawa Tengah Meninggal Saat Bertugas, 428 Lainnya Jatuh Sakit

Berbeda dengan Jawa Tengah, penyebab kematian terbanyak di sana adalah infarct myocard sebanyak 3 jiwa. Penyakit lainnya berupa koma hepatikum, stroke, respiratory failure, hipertensi emergency, meningitis, sepsis, asma, diabetes melitus, gagal ginjal, TBC, kegagalan multi organ, dan satu lagi disebabkan oleh kecelakaan.

Sementara untuk petugas KPPS sakit yang mencapai 11.239 itu disebabkan 9 jenis penyakit, yakni hipertensi emergency, diabetes, asma, dispepsia, gastritis, infeksi saluran kemih, typoid, syncope, dan stroke. Secara kumulatif, usia petugas yang sakit paling banyak berkisar antara 30-39 tahun.

Beredar Petugas Pemilu di Depok Jadi Suspek COVID-19, Ini Penjelasan Wali Kota

Baik petugas yang meninggal maupun yang sakit, keduanya disebabkan oleh penyakit tidak menular. Artinya, penyakit tersebut kasusnya tinggi di Indonesia.

Hal ini merupakan fenomena yang terjadi pada negara berkembang seperti Indonesia yang diakibatkan oleh perubahan pola hidup masyarakat, pola hidup tidak sehat, kurangnya aktivitas fisik dan kebiasaan makan yang tidak baik merupakan penyebab hal tersebut. Fenomena tersebut harus menjadi perhatian semua pihak, terutama masyarakat agar berperilaku hidup sehat. (ldp)

Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian.

Pemilu 2024 Lebih Teduh Dibanding 2019

Pelaksanaan Pemilu 2024, yang rekapitulasi suara tuntas dilakukan oleh Komisi Pemilihan Umum, KPU pada Rabu malam, 20 Maret 2024, dinilai sangat kondusif. Dibanding 2019.

img_title
VIVA.co.id
21 Maret 2024