Dambakan Tubuh Langsing, Anemia Rentan Intai Remaja

Ilustrasi sakit kepala kurang darah.
Sumber :
  • U-Report

VIVA –  Anemia masih menjadi momok menakutkan terutama bagi para wanita. Sebanyak 600 juta perempuan di dunia harus menderita anemia. Padahal, PBB menargetkan pada tahun 2025, harus diupayakan penurunan angka tersebut sebesar 50 persen. 

3 Remaja Jadi Tersangka Tawuran yang Tewaskan Satu Orang

"Adapun angka anemia di Indonesia sebesar 40 persen," ujar Presiden dan CEO Nutrition International, Joel Spicer, dalam acara temu media Nutrition International, di Jakarta, Selasa 16 Juli 2019.

Menurut Joel, status gizi remaja putri dan ibu hamil saling berkaitan. Apabila remaja putri gizinya kurang baik dan hamil lalu punya anak, maka bayinya berisiko lahir dengan berat badan rendah. Berat bayi lahir rendah cenderung rentan terkena diabetes atau penyakit tidak menular lainnya.

10 Makanan Sehat yang Tinggi Zat Besi, Bantu Atasi Anemia

Selain status gizi rendah, alasan kedua seorang remaja putri terkena anemia yaitu karena keinginannya untuk kurus dan langsing. Asupan gizi yang kurang tersebut lama kelamaan memicu masalah pada berat badan anak remaja termasuk pada kondisi hemoglobin di darahnya yang menimbulkan anemia.

"Anak remaja di kota untuk pertahankan bentuk tubuh ingin langsing. Pemikiran ini salah karena mereka enggan sarapan pagi dan membuat mereka kekurangan zat besi," ungkap Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur, drg. Vitria Dewi, MSi.

Manfaat dan Kebutuhan Zat Besi Bagi Ibu Hamil yang Perlu Diketahui

Menurut Vitria, gerakan untuk mengubah pola pikir tersebut sangat penting. Sebab, remaja perempuan kelak menjadi ibu yang menjadi kunci penerus bangsa.

"Di Jawa Timur ada gerakan disaka bakti husada saat Pramuka di mana anak laki-laki diajak berpikir kalau istrinya harus sehat bukan kurus dan langsing. Dari situ anak perempuan bisa mengubah pola pikirnya untuk menjalani gaya hidup sehat. Labeling ini bisa menjaga gizi dari tambahan supelemen zat besi," paparnya. (nda)

Ilustrasi tawuran

Warga Depok Dikeroyok Gegara Tak Terima Tawuran Dibubarkan

Kasat Reskrim Polres Metro Depok AKBP Yogen Heroes Baruno mengatakan sudah membentuk tim menangani kasus penganiayaan yang bermula dari pembubaran tawuran itu.

img_title
VIVA.co.id
8 Maret 2022