Ternyata Hepatitis Ada 5 Jenis, Ini yang Paling Berbahaya

Ilustrasi Hepatitis.
Sumber :
  • Pixabay/pexels

VIVA – Hepatitis merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus dan menyerang organ hati. Menurut data, 1 dari 4 pengidap hepatitis akan meninggal karena kanker atau gagal hati.

4 Penyakit Liver yang Sering Diabaikan, yang Terakhir Perlu Jadi Perhatian

Hepatitis bukan hanya satu melainkan ada 5 jenis yaitu hepatitis A, B, C, D dan E. Dilansir laman resmi WHO dikatakan bahwa hepatitis yang paling berbahaya adalah hepatitis B dan C karena paling sering terjadi dan berkembang menjadi kronis sehingga memicu kanker hati. 

Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung, Kemenkes RI, dr. Wiendra Waworuntu mengatakan kelima jenis hepatitis tersebut bisa terjadi dengan berbagai cara penularan. Pada hepatitis A dan E, penularan yang paling mudah yaitu melalui makanan. 

Ahli Ingatkan Fatty Liver Bisa Sebabkan Hepatitis, Pengerasan Hati bahkan Kanker

"Pembawa virus A dan E membuang kotoran secara sembarang atau tidak hiegenis. Kalau tersentuh atau termakan karena tidak menjalankan gaya hidup sehat akan terinfeksi," ujarnya dalam temu media di Kemenkes RI, Senin 22 Juli 2019.

Sementara, 3 jenis hepatitis lainnya ditularkan melalui kontak cairan tubuh secara langsung. Biasanya, cara penularan yang paling rentan adalah saat adanya tranfusi darah.

Angka Penyakit Hati Meningkat, Temulawak Bisa Perbaiki Hingga Cegah Kerusakannya

"Cara penularan hepatitis B, C, dan D yaitu transfusi darah dan organ yang tidak terskrining. Selain itu, kontak dengan darah, hubungan seksual yang tidak aman, dan penggunaan jarum yang tidak aman," terang Wiendra.

Proses inkubasi virus hepatitis juga tidak langsung terasa. Butuh waktu hingga 6 minggu lamanya untuk masa inkubasi virus di tubuh seseorang.

"Seseorang bisa menjadi carrier (pembawa) sampai dengan masa inkubasi yaitu 2-6 minggu. Virusnya berada dalam tubuh seseorang lama," kata Wiendra.

Adapun kasus terbanyak di Indonesia yaitu hepatitis B dan C. Sementara itu, hepatitis D belum pernah dilaporkan di Indonesia.(nsa)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya