Asap Kendaraan, Sumber Utama Pemicu Polusi Udara di Indonesia

Polusi Jakarta.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan

VIVA – Akhir-akhir ini berita terkait Polusi Udara di Kota Jakarta begitu ramai. Berdasarkan Air Quality Index (AQI) beberapa bulan terakhir tahun 2019, dilaporkan kondisi kualitas udara di kota Jakarta dikategorikan tidak sehat dengan angka AQI lebih dari 150.

Termasuk Polusi Udara, Ini 10 Penyebab Penyakit Jantung yang Perlu Diketahui

Bahkan pada beberapa hari dilaporkan Jakarta merupakan kota nomor 1 terpolusi di Dunia (versi Air Visual). Tentunya, kondisi ini sangat mengkhawatirkan dan dapat menimbulkan dampak pada kesehatan pada masyarakat Kota Jakarta.

Dipaparkan Spesialis Paru Dr. dr. Agus Dwi Susanto Sp.P(K), polusi udara adalah campuran partikel kompleks dan gas sehingga memicu perubahan kimiawi yang ada di udara. Polusi udara terbagi atas polusi udara luar ruangan (outdoor air pollution) dan polusi udara dalam ruangan (indoor air pollution).

Kendaraan Operasional Timnas Indonesia Bakal Full Listrik

"Polutan udara luar ruangan yang paling banyak ditemukan di daerah perkotaan yaitu particullate matter (PM), nitrogen dioksida (NO2), ozon (03) dan sulfur dioksida (802). Untuk angkanya, jika sudah di atas PM 25, itu sudah sangat berbahaya," ujar Ketua Perhimpunan Dokter Paru Indonesia, Dr. dr. Agus Dwi Susanto Sp.P(K), dalam temu media di kantornya, Jakarta, Rabu, 31 Juli 2019.

Perlu diketahui, sumber polusi udara dapat berasal dari berbagai hal, antara lain proses alam (kebakaran hutan, erupsi gunung berapi, badai), sektor transportasi (gas buang kendaraan, debu di jalan raya), sektor industri (pembakaran bahan bakar, proses industri) dan sektor rumah tangga (pembakaran biomas, asap rokok).

Pemerintah Berencana Naikkan Pajak Kendaraan Bermotor

"Berdasarkan data yang ada, sebagian besar sumber polusi udara di Indonesia berasal dari sektor transportasi yakni 80 persen," paparnya.

Diikuti dengan sumber polusi dari industri, pembakaran hutan dan aktivitas domestik. Selain kontribusi kendaraan bermotor, industri, konstruksi dan kondisi musim kemarau juga ditengarai memperburuk kualitas udara di Jakarta.

"Sehingga disarankan agar masyarakat mau untuk naik moda transportasi umum dan mengurangi polusi dari asap kendaraan pribadi. Hal itu sangat membantu untuk menurunkan kadar polusi di Jakarta, seperti saat Hari Raya Lebaran yang terlihat kualitas udaranya baik atau AQI di bawah 100," paparnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya