3 Perbedaan Asma Kulit dengan Alergi Biasa pada Anak

Ilustrasi anak
Sumber :
  • Pixabay/Christianluiz

VIVA – Dermatitis Atopik (DA) atau lebih dikenal dengan sebutan asma kulit, seringkali disalahartikan sebagai kondisi alergi pada anak. Padahal, keduanya merupakan kondisi berbeda dengan penanganannya yang berbeda juga.

Tidur dengan AC Menyala? Hati-hati 6 Masalah Kesehatan Ini Mengintai

DA biasanya menimbulkan kondisi kulit kering pada anak sehingga saat terpapar faktor pencetusnya, memicu rasa gatal. Kondisi ini sering membuat orang tua salah memahami kondisi anak dengan menyebutnya alergi.

Berikut ini tiga perbedaan DA dan alergi yang dipaparkan oleh spesialis kulit dr. Anthony Handoko, SpKK, FINDV.

5 Alasan Mengapa Bulu Kucing Peliharaanmu Rontok

Gatal

Alergi adalah suatu istilah umum yang paling sering digunakan secara luas tentang keluhan gatal di kulit. Padahal, Anthony menjelaskan, yang sebenarnya dimaksud dengan alergi adalah suatu respons tubuh terhadap satu atau beberapa benda asing (alergen), dan pada umumnya menimbulkan keluhan gatal di kulit.

Dokter Bingung Asal Muasal Benda Asing Mirip Paku di Tubuh Stevie Agnecya, Kena Santet?

"Faktanya, karena salah satu keluhan utama dari DA adalah gatal, maka penyakit DA sering disebut sebagai alergi, padahal tidak semua penderita Alergi adalah penderita DA, tetapi keduanya memang memiliki keluhan yang sama, yaitu gatal," ucapnya dalam temu media di kawasan Menteng, Jakarta, belum lama ini. Baca juga: Mengenal Dermatitis Atopik, Penyakit Kulit yang Rentan Diidap Si Kecil

Lokasi kelainan

Selain rasa gatal, orangtua juga bisa mengenali DA dengan lokasi kelainan yang terjadi di kulit. Khusus pada anak, terdapat di beberapa lokasi seperti lipat siku, lipat lutut, seputar bibir atau mata dan pipi.

"Yang perlu diperhatikan adalah penderita DA, biasanya memiliki gejala penyerta seperti hidung meler atau bersin pada pagi hari (rhinitis allergica), mata merah (conjunctivitis allergica), dan asma," paparnya.

Pengobatan

Pengobatan DA pada anak dan remaja tergantung dari keparahan penyakit dan fase penyakit, apakah pada saat aktif atau fase maintenance. Obat yang dapat diberikan mulai dari pengobatan topikal, oral, penyinaran dan suntikan.

"Terdapat beberapa zat aktif yang sering digunakan dalam pengobatan DA, yaitu Kortikosteroid, Tacrolimus, Pimecrolimus," terangnya. (nsa)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya