BPOM Imbau Artis dan Publik Figur Jangan Asal Pilih Endorse

Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia (BPOM RI), Penny K Lukito.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Fikri Yusuf

VIVA – Sepanjang tahun 2019, temuan kosmetik ilegal hingga bulan Agustus mencapai Rp31 miliar. Tingginya angka temuan kosmetik ilegal ini secara tidak langsung menunjukkan adanya permintaan yang tinggi dari masyarakat.

Terungkap Tarif Endorse Nagita Slavina Usai Dibongkar Pedagang UMKM, Gak Nyangka!

Peredaran kosmetik dinamis terhadap perkembangan zaman. Tingginya penggunaan internet sangat memengaruhi perubahan pola perdagangan kosmetik. Hal ini ditunjukkan dengan makin gencarnya pelaku usaha dalam melakukan promosi produk terutama di media online, salah satunya dengan melibatkan publik figur, atau dikenal dengan istilah endorse. 

"Makin gencarnya promosi produk kosmetik, ditambah dengan makin banyaknya publik figur yang turut mempromosikan produk kosmetik, belum diimbangi dengan tingkat pengetahuan dan kepedulian masyarakat tentang kosmetik yang aman. Dan seringkali publik figur yang di-endorse menjadi acuan masyarakat dalam memilih kosmetik," ujar Kepala Badan POM (BPOM) RI, Penny K. Lukito, dalam acara bertajuk 'Endorse Kosmetik Aman' di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, 25 September 2019. 

Bea Cukai Musnahkan 1 Ton Roti Milk Bun Asal Thailand karena Tak Ada izin BPOM

Pada dasarnya BPOM tidak melarang publik figur untuk meng-endorse produk kosmetik tertentu. Namun pastikan produk yang akan dipromosikan adalah produk yang sudah memiliki nomor notifikasi dari BPOM. 
Teliti juga apakah produk tersebut telah memenuhi standar BPOM. 

"Apa yang dipilih dan digunakan publik figur seringkali menjadi tren di masyarakat. Karena itu, mari bersama BPOM, kita ajak masyarakat untuk hanya memilih dan menggunakan kosmetik yang aman. Lebih teliti dan selektif, terutama saat membeli kosmetik secara online," tambahnya. 

Momen Bikin Ngakak saat Fadil Jaidi Endorse Kain Kafan: Sebaik-baiknya Pengingat adalah Kematian

Alyssa Soebandono yang hadir dalam acara tersebut menganggapi bahwa dia selalu selektif saat menerima endorse. Alyssa akan memastikan terlebih dahulu apakah produk tersebut aman dan halal atau tidak. 

"Endorse itu tanggung jawab bukan hanya untuk diri sendiri, keluarga tapi juga konsumen. Cek latar belakang produk, bertanya apa ini sudah terdaftar di BPOM dan halal. Itu dua poin penting sebelum saya mengambil endorse," ujar Alyssa. 

Shireen Sungkar yang berada di tempat yang sama sependapat dengan Alyssa Soebandono. Menurutnya teliti dengan produk endorse sangat penting. Karena, jika suatu saat ada masalah dengan produk endorse tersebut yang disalahkan adalah artisnya. 

"Kadang kalau ada salah, mereka marahnya sama artis yang di-endorse. Itu memengaruhi saya akan mengambil kontrak tersebut atau tidak, tidak bisa sembarangan," kata Shireen. 

Ia mengatakan banyak pemilik produk yang ingin kerja sama dan mengaku sudah mendapat izin edar dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), tapi setelah dicek di aplikasi ponsel dan web resmi BPOM tidak tercantum. Makanya, harus sangat selektif. 

Teliti dan selektif memang harus dipertimbangkan publik figur saat akan di-endorse. Karena jika tidak, publik figur tersebut bisa dikenai sanksi, baik administratif maupun pidana, jika terbukti mempromosikan produk kosmetik ilegal.
 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya