Jangan Anggap Sepele, Ini Pentingnya Menutup Luka Kecil dengan Plester

Ilustrasi plester
Sumber :
  • Viva.co.id/Anisa W

VIVA – Dalam melakukan aktivitas sehari-hari, kita tak bisa menghindari kejadian trauma. Entah itu benturan, luka gores, luka bakar, hingga luka terpotong.

Ilmuwan Singapura Ciptakan Plester Cerdas Sembuhkan Luka Kronis

Sayangnya masyarakat Indonesia masih awam soal pertolongan pertama pada luka. Riset tahun 2018 yang dilakukan Hansaplast menyebut bahwa hanya 30 persen masyarakat Indonesia yang teredukasi soal pentingnya merawat luka.

Padahal jika ditelisik lebih dalam penanganan luka yang tidak tepat bisa memicu kondisi yang lebih serius.

70 Persen Orang Indonesia Tak Paham Merawat Luka

Spesialis luka dr. Adisaputra Ramadhinara, CWSP, FACCWS mengatakan bahwa luka bisa jadi jalan masuk bakteri pemicu infeksi.

"Luka asosiasinya hanya tergores, terpotong, hanya sebatas itu. Padahal dari luka sederhana tadi bisa berkembang bila tak ditangani dan ditutup dengan baik. Belum lagi jika kebetulan pasiennya punya komorbid seperti diabetes dan sebagainya itu bisa berujung pada luka kronis," ujarnya dalam acara peresmian Hansaplast Jumbo, di Yogyakarta Jumat 11 Oktober 2019.

Teka Teki Kate Middleton Hobi Pakai Plester di Jarinya

Dokter Adisaputra Ramadhinara, CWSP, FACCWS

Membahas soal penanganan luka dokter yang mengantongi sertifikasi dari American Board of Wound Management sebagai Certified Wound Specialist Physician (dokter spesialis luka) ini  juga meluruskan soal mitos salah kaprah yang berkembang di masyarakat  tentang bagaimana penanganan luka.

"Sejauh ini yang saya amati di masyarakat, orang awam paham yang namanya luka pasti harus dibersihkan. Namun tidak banyak yang tahu, kalau luka itu setelah dibersihkan harus di tutup," ujarnya.

Itu yang menurutnya lebih krusial dalam penanganan pertama luka yang tepat guna.

"Sejak kecil kita diberitahu bahwa yang namanya luka harus dibiarkan terbuka supaya cepat kering malah kadang ditiup-tiup dikipas-kipas berharap cepat kering. Padahal luka harus ditutup dengan benar, agar terjaga kelembapannya."

Dalam praktek sehari-hari ia banyak menemui pasien yang bertanya apakah luka sebaiknya dibiarkan terbuka agar cepat kering? Ternyata anggapan itu juga salah.

"Normalnya kulit kita itu lembap bukan kering. Saat luka terjadi kita memberikan waktu untuk jaringan kulit menutup seperti sedia kala," ujarnya.

Di saat yang bersamaan, kita perlu menggantikan kulit yang hilang itu dengan penutup luka yang dianjurkan misalnya seperti plester, supaya tetep lembap sehingga luka itu butuh ditutup.

"Setelah dibersihkan dengan antiseptik, sebaiknya tutup luka dengan plester. Hindari penggunaan kain kasa karena rongga kain kasa masih memberi celah untuk bakteri," tutupnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya