Benarkah Obat Herbal Mampu Sembuhkan Virus Corona?

Ilustrasi obat herbal.
Sumber :
  • U-Report

VIVA – Berbagai pihak terus berupaya untuk menemukan obat untuk menghentikan wabah corona virus yang telah menyebar ke 27 negara. Belum lama, ilmuwan di China juga mengklaim bahwa cairan dibuat dengan honeysuckle dan tanaman berbunga dapat membantu melawan virus corona. 

Mengandung Banyak Vitamin dan Mineral, 3 Herbal Ini Bisa Bantu Lancarkan ASI

Hal itu membuat masyarakat berbondong-bondong untuk memburu tanaman tersebut. Tapi belakangan keraguan akan klaim tersebut muncul. Sebelumnya saat jumlah orang yang terpapar virus terus meningkat, banyak pembeli telah membanjiri apotek untuk mencari Shuanghuanglian.

Desakan itu terjadi setelah outlet media pemerintah Xinhua melaporkan bahwa Akademi Ilmu Pengetahuan China telah menemukan ramuan itu dapat menghambat perkembangan virus. Video yang dibagikan secara online menunjukkan antrean panjang orang-orang dengan masker yang mengantre di malam hari di luar toko obat. 

Mengenal PT TSI, Perusahaan Rokok Herbal yang Bikin Ustaz Solmed Kaya Raya

Mereka sengaja mengantre untuk membeli produk tersebut, meskipun ada saran resmi bahwa orang-orang menghindari pertemuan publik untuk mencegah infeksi. Obat herbal tersebut segera terjual habis baik di toko maupun online. 

Meski demikian, Surat kabar People's Daily, sebuah corong Partai Komunis, mengatakan para ahli menyarankan agar tidak mengambil obat tradisional tanpa bimbingan profesional. Tetapi klaim itu muncul ketika Beijing berupaya memasukkan pengobatan tradisional Tiongkok (TCM) ke dalam perjuangan nasional melawan virus itu, yang telah menewaskan lebih dari 300 orang dan menginfeksi lebih dari 14.000 di negara itu. 

4 Resep Ramuan Herbal, Ampuh Atasi Insomnia

Strategi ini telah memicu kembali perdebatan sengit dan berlangsung lama tentang kemanjuran TCM. Seperti diketahui obat ini memiliki sejarah panjang sekitar 2.400 tahun lalu dan tetap populer di Cina modern.

Anggita dewan Chinese Medicine Academic Council of France, Marc Freard, mengatakan dia percaya formulasi tradisional dapat digunakan untuk mengobati orang dengan gejala mulai dari demam hingga dahak kental. Tetapi dia memperingatkan bahwa banyak solusi di pasar yang kualitasnya dipertanyakan dan mengakui bahwa TCM "tidak memiliki standar ilmiah kemanjuran" karena mengandalkan "perawatan individual."

Obat-obatan tradisional banyak digunakan di China bersamaan dengan metode Barat selama epidemi SARS 2003, atau sindrom pernapasan akut yang parah, yang menewaskan 774 orang di seluruh dunia.

Tetapi sebuah studi pada 2012 di Cochrane Database of Systematic Reviews menemukan bahwa menggabungkan obat-obatan China dan Barat tidak membuat perbedaan dalam memerangi penyakit ini.

Seperti diketahui, Pemerintah China telah semakin mempromosikan obat tradisional di luar negeri dalam beberapa tahun terakhir, seringkali dengan nada nasionalistis. Beijing mengeluarkan buku putih pertamanya tentang TCM pada tahun 2016, menetapkan rencana untuk membangun pusat pengobatan dan mengirim praktisi ke negara-negara berkembang di Afrika dan Asia Tenggara.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya