Sekte Gereja Rahasia di Korsel, Diduga Jadi Pusat Penyebaran COVID-19

Petugas kesehatan memeriksa data pasien terjangkit corona.
Sumber :
  • The New York Times

VIVA – Sebuah sekte gereja di Korea Selatan diduga kuat jadi pusat penyebaran virus corona baru atau COVID-19 di negara itu. Kini pemerintah Korea Selatan akan menguji 200 ribu anggota sebuah gereja rahasia tersebut. Hal itu dilakukan setelah pemimpinnya setuju untuk menyerahkan daftar anggota kepada otoritas kesehatan.

KPK Periksa Anggota DPR Fraksi PDIP Ihsan Yunus soal Dugaan Korupsi APD di Kemenkes

Pada hari Selasa, 10 orang telah meninggal dan setidaknya 977 telah terinfeksi di Korea Selatan. Ini membuat Korea Selatan jadi negara kedua dengan kasus terbanyak setelah Tiongkok.

Sekitar 60 persen dari mereka yang terinfeksi adalah anggota Gereja Shincheonji Yesus, yang berbasis di Daegu, kata Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea.  Gereja ini didirikan pada tahun 1984 oleh Lee Man-hee dan sekarang memiliki hampir 250.000 anggota, sebagian besar di Korea Selatan. Demikian seperti dikutip dari Business Insider. 

Ajarannya secara eksplisit meramalkan akhir dunia, di mana hanya sedikit yang akan diselamatkan. Lee mengatakan dia adalah kedatangan kedua Yesus Kristus,. Lee juga meyakini bahwa dia dapat membawa 144.000 orang ke surga bersamanya pada Hari Penghakiman.

"Kami telah secara aktif bekerja sama dengan pemerintah untuk mencegah penyebaran virus dan mengatasi wabah Semua ini akan dilaksanakan dengan premis bahwa pemerintah mengambil langkah-langkah untuk melindungi informasi pribadi mereka," ungkap Lee. 

Pejabat kesehatan terkemuka yang bertanggung jawab memerangi wabah di Daegu mengakui pada hari Senin bahwa ia adalah anggota gereja.

Sebuah pernyataan dari kantor perdana menteri Korea Selatan mengatakan bahwa penting untuk menguji semua anggota gereja untuk menahan penyebaran virus dan mengurangi kecemasan publik. 

BABYMONSTER Bakal Gelar Fan Meeting di Asia, Bulan Juni di Jakarta

Seorang mantan anggota kultus yang bertindak sebagai kepala penerjemah Lee, bernama  Kim, mengatakan bahwa tidak heran virus menyebar di dalam gereja.

“Mereka dikemas bersama seperti ikan sarden di satu area. Mereka dipaksa untuk duduk berbaris, dan lutut Anda benar-benar akan menyentuh lutut orang lain, ”katanya, menggambarkan ritual ibadah mereka. 

Dia menambahkan bahwa para anggota dilarang mengenakan masker dengan alasan tidak sopan menghadap Tuhan dengan cara seperti itu. Dia mengatakan para anggota gereja tidak dapat melewatkan gereja untuk ke rumah sakit. 

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea mengatakan seorang wanita berusia 61 tahun adalah "penyebar super" di gereja. Kini Lebih dari setengah juta warga Korea Selatan telah menandatangani petisi yang menyerukan agar kultus dibubarkan. 

Presiden Korsel Beri Selamat ke Prabowo Subianto Menang Pilpres 2024: Semoga RI Lebih Makmur

Pada hari Jumat, perdana menteri Korea Selatan Chung Sye-kyun mengatakan Korea Selatan telah gagal menghentikan penyebaran virus di seluruh negeri, dan para pejabat sekarang fokus pada penahanan. Saat ini 2,5 juta penduduk Daegu telah diminta untuk tinggal di rumah.

"Di Daegu, jumlah kasus baru yang dikonfirmasi oleh tes cukup besar, dan jika kita gagal membendung transmisi masyarakat secara efektif di daerah ini, akan ada kemungkinan besar (bahwa penyakitnya) menyebar ke seluruh negeri,"  kata Wakil Korea Selatan Menteri Kesehatan Kim Gang-lip. 

YouTuber Daud Kim (Jay Kim)

Heboh Daud Kim Beli Tanah Untuk Bangun Masjid, Ternyata Hanya Untuk Konten?

Menurut Bashore, Daud Kim hanya mengambil dua foto dan satu video dirinya sendiri, berpura-pura berpartisipasi untuk video, dan pergi meninggalkan acara.

img_title
VIVA.co.id
18 April 2024