Hati-hati, Masak Daging dengan Suhu Tinggi Sebabkan Kanker

ilustrasi daging sapi.
Sumber :
  • Pixabay/Gurkanerol

VIVA – Pernahkah kamu mendengar bahwa memasak bahan makanan tertentu terlalu lama atau dengan suhu tinggi bisa menghilangkan nutrisi dari makanan tersebut? Ya, hal ini juga berlaku untuk daging. 

Melahirkan Berulang Kali Dapat Menjadi Risiko Kanker Serviks, Benarkah?

Umumnya, daging memang harus dimasak dalam waktu lama dan dengan suhu tinggi agar empuk dan tidak alot. Namun ternyata, memasak daging dengan suhu tinggi tidak disarankan, karena dapat menghilangkan kandungan nutrisi dalam daging tersebut, bahkan dapat menyebabkan kanker. 

Hal ini diungkapkan oleh spesialis gizi klinik, dr Dian Permatasari M. Gizi, SpGK, pada tayangan Hidup Sehat di tvOne, Selasa 19 Mei 2020. Menurutnya, memasak daging dengan suhu tinggi dapat merusak nutrisi yang terkandung adalah fakta. 

Terpopuler: Bagian Tubuh Ini Bisa Prediksi Ukuran Penis, hingga Faktor Risiko Kanker Serviks

"Jadi proses masak dengan suhu tinggi memang akan merusak nutrisinya. Walaupun air-airnya ilang, proteinnya jadi lebih padat. Tapi kalau masak terlalu tinggi, kalau daging itu dapat menimbulkan zat yang bersifat karsinogenik yang dapat menyebabkan penyakit cancer," ujarnya. 

Lebih lanjut dokter Dian menjelaskan, terutama pada daging yang diolah dengan cara digoreng, dibakar atau dipanggang. 

Daftar Harga Pangan 23 April 2024: Daging Sapi hingga Telur Ayam Turun

"Itu justru kalau dengan pemanasan suhu tinggi malah akan membentuk zat karsinogenik tadi. Makanya yang paling baik itu direbus, dipresto, dikukus," lanjut dia.

Dian pun turut memberikan tips cara memilih bagian daging yang sehat. Menurut dia, yang mengandung paling sedikit lemak adalah yang terbaik. 

"Kalo mau milih daging sapi kalo ada corak-corak putih di dalam daging, kalo putih-putihnya makin banyak berarti lemaknya makin banyak. Jadi, harus pilih yang putih-putihnya sedikit, jadi lemaknya makin sedikit," tuturnya.

Presiden Joko Widodo (Jokowi)

Jokowi Bersyukur Angka Stunting Turun dari 37 Persen Menjadi 21 Persen

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan pekerjaan rumah bidang kesehatan di Indonesia diantaranya penanganan stunting. Menurut dia, angka stunting memang saat ini sudah

img_title
VIVA.co.id
24 April 2024