Logo DW

Social Distancing Picu Lebih Banyak Kasus Bunuh Diri?

Imago-Images/W. Zwanzger
Imago-Images/W. Zwanzger
Sumber :
  • dw

"Bagi saya, belum ada angka yang cukup untuk mengatakan sesuatu yang pasti tentang tingkat bunuh diri."

Kecemasan dan ketakutan diperburuk

Sementara mereka yang sudah menderita depresi mungkin tidak mencari bantuan lebih dari biasanya, tampaknya ada sedikit keraguan bahwa pandemi memiliki dampak umum pada kesehatan mental. Beberapa survei di seluruh dunia telah menunjukkan ini.

Di AS, misalnya, Kaiser Family Foundation menemukan pada akhir Maret bahwa 45 persen orang dewasa percaya pandemi telah memengaruhi kesehatan mental mereka, dan 19 persen mengatakan itu memiliki "dampak besar." Sementara itu, Disaster Distress Helplines di AS menyaksikan panggilan dari Februari hingga Maret meningkat lebih dari 300 persen.

Di Jerman, 3.545 orang mengajukan diri secara sukarela untuk survei oleh sekolah kedokteran Hannover (MHH) yang berfokus pada dua minggu pertama bulan April, ketika langkah-langkah lockdown paling drastis diterapkan di Jerman. Survei menemukan bahwa 50,9 persen mengatakan mereka menjadi lebih mudah marah dan 29 persen merasa lebih marah dan lebih agresif.

Sebuah survei yang diterbitkan pada awal Mei oleh Universitas Danube Krems di Austria menemukan angka yang lebih mengkhawatirkan: Proporsi orang Austria dengan "gejala depresi" telah meningkat dari sekitar 4% menjadi lebih dari 20 persen, sementara mereka yang "gejala ketakutan" telah naik dari sekitar 5% hingga 19 persen.

Profesor kedokteran psikosomatik Christoph Pieh, yang ikut menulis studi Krems, percaya bahwa risiko bunuh diri telah meningkat di Austria, meskipun tidak tampak pada angka yang dirilis oleh negara tetangga Jerman. Pieh juga skeptis karena selalu ada banyak kasus bunuh diri yang tidak diketahui. "Sudah pasti ada peningkatan dalam sindrom depresi di Austria," kata Pieh kepada DW.