Pneumonia Anak Berisiko Perparah Gejala COVID-19

Ilustrasi anak sakit.
Sumber :
  • Pixabay

VIVA – Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) mencatat hingga akhir Mei 2020 angka kasus COVID-19 pada anak di Indonesia mencapai 800 pasien. Gejala yang dialami pada pasien anak pun cukup beragam mulai dari tanpa gejala hingga berat dan kematian.

Salat Id di Masjid Agung Al-Azhar, JK Ngaku Senang Lebaran Kali Ini Ramai

"COVID-19 pada anak bisa tanpa gejala, bisa sampai dirawat di rumah sakit, bisa juga kematian," ujar dokter spesialis anak, dr. Tjatur Kuat Sagoro Sp.A(K)., dalam Talkshow di Radio Kesehatan Kementerian Kesehatan RI, baru-baru ini.

Salah satu pemicu kematian akibat COVID-19 pada anak adalah ada penyakit penyerta atau komorbid seperti gangguan pada paru. Pnuemonia merupakan satu di antara masalah kesehatan di paru yang bisa semakin memperparah gejala COVID-19.

2 Keuntungan Bisa Didapat Konsumen dari Konsep Ini

"Tinggi sekali angka kematian pneumonia pada anak. Pneumonia kurang populer dalam arti diam-diam mematikan, (padahal) kasusnya banyak. Jadi pneumoni bisa memperburuk COVID-19," tuturnya.

Dikutip dari laman Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), Pneumonia adalah radang akut yang menyerang jaringan paru dan sekitarnya. Pneumonia adalah manifestasi infeksi saluran pernafasan akut (ISPA) yang paling berat karena dapat menyebabkan kematian.

Restrukturisasi Kredit Berakhir, Bank Mandiri: Kondisi Debitur Terdampak COVID-19 Kembali Normal

Penyebab pneumonia adalah berbagai macam virus, bakteri atau jamur. Gejala umum dari pneumonia adalah demam, batuk, dan sukar bernafas. Anak sebagian besar tanpa gejala.

Untuk menanggulangi pneumonia, ada tiga langkah utama yang dicanangkan oleh WHO, yaitu proteksi balita, pencegahan pneumonia, dan tata laksana penumonia yang tepat. Proteksi ditujukan untuk menyediakan lingkungan hidup yang sehat bagi balita, yaitu nutrisi yang cukup, ASI eksklusif sampai bayi usia 6 bulan, dan udara pernafasan yang terbebas dari polusi (asap rokok, asap kendaraan, asap pabrik). Pemberian ASI eksklusif dapat menurunkan kejadian pneumonia pada balita sebesar 20 persen.

Perdana Menteri Singapura, Lee Hsien Loong

PM Singapura Lee Hsien Loong Mundur dari Jabatan, Ini Sosok Penggantinya

Perdana Menteri (PM) Singapura, Lee Hsien Loong akan mengundurkan diri dari jabatannya bulan depan. Wakilnya, Lawrence Wong, yang nantinya akan mengambil alih jabatan ter

img_title
VIVA.co.id
16 April 2024