Ternyata Kencan, Pesta dan ke Dokter Gigi Tertinggi Tularkan Corona

Pakai masker sebagai antisipasi wabah Virus Corona.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Galih Pradipta

VIVA – Para ahli mengatakan, kegiatan sehari-hari yang sederhana pun dapat berkontribusi menimbulkan wabah baru. Karena tampaknya tidak mungkin untuk menunda pembukaan bisnis dan kantor, orang-orang harus bekerja secara individual untuk membantu menghentikan penyebaran Virus orona atau COVID-19. 

"Kita semua bosan tinggal di rumah. Pandemi belum berakhir, dan penting untuk mengenali itu," ujar Jay Butler, wakil direktur penyakit menular di Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), dikutip Medical Daily, Kamis 2 Juli 2020. 

Orang-orang harus terus mempraktikkan cuci tangan, menjaga jarak dan menggunakan masker atau pelindung wajah (face shield) ketika berada di tempat umum. Mengetahui risiko yang terkait dengan kegiatan sehari-hari juga dapat membantu mencegah tertular atau menyebarkan COVID-19. 

Aktivitas berisiko rendah di antaranya, berjalan kaki, bersepeda, hiking, dan makan di luar ruangan. Saat keluar, jaga jarak setidaknya 2 meter dari orang lain dan hindari menyentuh benda-benda yang sering dipegang banyak orang. 

Risiko terpapar COVID-19 sedikit meningkat ketika orang pergi piknik bersama teman dan mengunjungi pantai serta kolam renang umum. Kegiatan-kegiatan tersebut berisiko rendah - menengah dan membutuhkan jarak fisik, memakai masker, serta menghindari barang-barang bersama. 

Aktivitas berisiko menengah, di antaranya potong rambut, melakukan manicure dan pedicure di salon, dan anak-anak bermain di luar. Usahakan bermain dalam kelompok kecil, pakai masker, dan pastikan menjaga kebersihan tangan. 

Untuk risiko sedang - tinggi, daftarnya termasuk mengunjungi lansia dan orang lain, yang dapat dengan mudah menularkan virus corona. Pergi ke gym atau hotel juga bisa membuat paparan lebih mungkin, karena percikan virus dapat menyebar lebih cepat di ruang tertutup dan pada barang-barang sentuhan tinggi. 

Selain itu, kencan juga berkontribusi pada penyebaran COVID-19. Melakukan kunjungan ke dokter gigi juga berisiko tinggi karena ada kontak fisik yang dekat. 

Keuskupan Agung Jakarta Sebut Paus Fransiskus Akan Kunjungi Indonesia September 2024

Tetapi, kegiatan yang berisiko paling tinggi menularkan atau menyebarkan virus corona adalah mengadakan pertemuan atau pesta besar. Berada dalam kerumunan yang padat dan ruang yang berventilasi buruk, membuat kita sulit menjaga jarak, sehingga memungkinkan tetesan virus mendarat dengan mudah pada orang-orang. 

"Inilah aturan umum: semakin dekat Anda berinteraksi dengan orang lain, semakin lama infeksi berlangsung. Dan semakin besar jumlah orang yang terlibat dalam interaksi, semakin tinggi risiko penyebaran COVID-19," kata Butler. 

Menkes: Implementasi Nyamuk Ber-Wolbachia untuk Tanggulangi Dengue Mulai Bergulir
Ketua Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Rahmat Bagja

Pilkada 2024 Berbeda dan Lebih Kompleks dibanding Pilkada Serentak Sebelumnya, Menurut Bawaslu

Ketua Bawaslu RI mengatakan bahwa Pilkada Serentak 2024 berbeda dan jauh lebih kompleks dibandingkan dengan penyelenggaraan pilkada serentak sebelumnya.

img_title
VIVA.co.id
22 April 2024