- Freepik/dashu83
VIVA – Di saat udara dingin, memang paling enak untuk mengkonsumsi sajian mi instan lengkap dengan telur setengah matang. Terlebih lagi, penganan mie merupakan salah satu yang paling favorit di dunia termasuk bagi warga di Tanah Air.
Menurut data World Instant Noodles Association (WINA), konsumsi mi instan di Indonesia mencapai 12,45 miliar porsi selama tahun 2018.
Mi instan banyak dikonsumsi karena sifatnya yang praktis, enak dan cepat disajikan. Harganya pun terjangkau membuat mi instan kerap jadi primadona di akhir bulan.
Baca juga: Tagihan Listrik Melonjak, Ini Rumus Cara Hitung Tagihan PLN
Namun, mengonsumsi mi instan secara terus menerus dapat membahayakan kesehatan, hal ini lantaran kandungan natrium dan garam yang cukup tinggi.
Selain itu, belum banyak disadari bahwa di balik nikmatnya mi instan ada risiko yang bisa jadi ancaman bagi kesehatan seperti meningkatnya tekanan darah akibat cukup tinggginya kadar garam dalam mi instan.
Hal tersebut juga yang sempat dibahas dalam program Hidup Sehat tvOne, Bersama dokter Ahmad Fariz Malvi Zamzam Zein, Sp.PD yang mengungkap deretan risiko bahaya dari mengkonsumsi mi instan secara berlebihan.
Baca juga: Viral, Meme Keluhan Pelanggan Indihome yang Bikin Ngakak
“Ada beberapa studi yang sudah diterbitkan, terakhir itu 2016 di Asia. Ada risiko penyakit jantung atau kelainan metabolisme itu terkait dengan beberapa aspek tambahan. Ada tiga isu dalam mi yang harus kita tekankan yakni mengenai karbohidrat, garam terkait dengan risiko darah tinggi dan mengenai MSG atau pengawet. Jadi intinya adalah tidak boleh berlebihan,” ungkap dr. dokter Ahmad Fariz Malvi Zamzam Zein, Sp.PD.
Dalam sebungkus mi instan itu mengandung 1150 miligram sodium, padahal dalam satu hari kita dianjurkan tidak lebih dari 5000 miligram sodium. Jadi dari 1 mi instan saja sudah bisa mengambil 20 persen lebih jatah kandungan sodium kita setiap harinya.
