Masyarakat Enggan Donor Takut Corona, Stok Darah PMI Menipis

Ilustrasi donor darah.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Yusran Uccang

VIVA – Menipisnya stok darah di Palang Merah Indonesia (PMI) menjadi satu kekhawatiran sendiri di tengah pandemi virus corona atau COVID-19 lantaran kebutuhannya cukup tinggi bagi pasien dengan penyakit tertentu.

Muncul Wabah Langka dan Mematikan di Jepang, 21 Orang Meninggal

Di sisi lain, masyarakat enggan mendonorkan darah karena tak ingin tertular penyakit dari virus corona jenis baru itu.

Pengurus bidang donor darah PMI Pusat dr. Linda Lukitari Waseso mengungkapkan, di beberapa daerah yang terdampak COVID-19, terdapat penurunan jumlah stok darah. Menurut data yang dihimpun PMI, hingga saat ini penurunan stok darah sekitar 10-20 persen 

Sindikat Perdagangan Orang di Apartemen Kalibata Terbongkar, Raup Rp 15 Juta Sekali Transaksi

"Biasanya ketersediaan bisa untuk 4 hari. Saat ini hanya untuk 2 hari. Sementara ketersediaan kurang di golongan darah AB, A dan komponen darah tertentu," ucap Dokter Linda dikutip dari siaran pers, Senin, 6 Juli 2020.

Dokter Linda menyebut, saat ini darah masih diperlukan untuk terapi berbagai penyakit. Mulai dari yang membutuhkan darah rutin, seperti thalassemia, penyakit kanker sampai yang tidak rutin seperti 

Kata Pj Gubernur soal Kepala Dinas Kesehatan Sumut Ditahan Jaksa Karena Korupsi COVID-19

Demam berdarah dengue (DBD), trauma. Terlebih sekarang ini, DBD juga mengancam masyarakat Tanah Air.

Lebih lanjut, Dokter Linda mengaku salah satu pemicu menipisnya stok darah adalah ketakutan seseorang terkena virus corona. Namun menurutnya, kekhawatiran yang muncul pada benak seseorang yaitu takut untuk bepergian dan berkumpul di suatu tempat.

"Untuk pelaksanaan donor darahnya sendiri, masih bisa dikatakan aman," jelasnya.

Diyakini Dokter Linda, sampai saat ini, belum ada laporan terkait penularan COVID-19, baik saat pelaksanaan donor darah atau pada saat pelaksanaan transfusi. Upaya yang dilakukan PMI untuk mempertahankan ketersediaan stok darah, yakni protokol kesehatan terkait pelaksanaan donor darah di masa pandemi COVID-19.

Prosedurnya dimulai dari pemeriksaan suhu sebelum donor, wawancara terkait kemungkinan tertular virus corona, pemeriksaan fisik sederhana dan berbagai proses pendukung lain. Seperti pelaksanaan penyemprotan desinfektan secara berkala. 

"Kami menjemput bola bersama komunitas yang biasa melakukan donor darah secara rutin banyak dibantu oleh TNi, POLRI, ASN," tuturnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya