Kabar Gembira, Tes Cepat Baru Deteksi COVID-19 Kurang dari 1 Jam

Ilustrasi pemeriksaan virus corona. Reuters/L. Echeverria
Sumber :
  • dw

VIVA – Para peneliti di seluruh dunia sedang mengerjakan tes virus corona atau COVID-19 generasi berikutnya. Tes ini disebut bisa menunjukkan hasil kurang dari satu jam, tanpa peralatan berat atau personel yang sangat terlatih. 

Tes baru ini nantinya dapat dilakukan di beberapa tempat, seperti di kantor, tempat dokter, bahkan di rumah. Tes cepat ini akan disambut gembira karena disebut-sebut dapat menggantikan swab test yang menimbulkan ketidaknyamanan, dan dapat memakan waktu beberapa hari untuk mendapatkan hasilnya. 

Sejumlah perangkat tes di pasaran sering tidak akurat. Tes yang akan datang dapat menunjukkan hasil yang lebih andal, yang berpotensi mengarah pada pengujian di tempat secara nasional, demikian menurut para peneliti. Tetapi, sebagian besar pesaing baru masih dalam tahap awal dan belum tersedia di klinik dalam beberapa bulan mendatang. 

Baca juga: Lecut Gairah Seks dengan Racikan Temulawak dan Lengkuas

Beberapa tes sedang dalam pengembangan dan akan mengganti tes usap tenggorokan yang mengumpulkan ludah dalam tabung plastik. Sementara yang lain, mencelupkan sampel pasien ke dalam koktail kimia yang menyala untuk mendeteksi gen virus corona. 

Jenis tes lain mengidentifikasi protein COVID-19 dalam hitungan menit, menggunakan perangkat murah yang diproduksi dalam jumlah besar dan digunakan dalam pengaturan sumber daya rendah. 

"Untuk memerangi virus ini, kita perlu menguji secara luas dan sering dan mendapatkan hasilnya kembali dengan cepat. Itu membutuhkan perubahan paradigma yang asli dalam cara kita melakukan pengujian untuk itu," kata Dr. Zev Williams di Universitas Columbia, yang sedang mengembangkan tes ludah COVID-19 yang dapat berjalan dalam waktu sekitar 30 menit, dikutip Times of India, Selasa 7 Juli 2020. 

Sebagian besar tes diagnostik di pasaran sekarang, mencari bit materi genetik khusus untuk virus corona. Ini membedakan tes diagnostik dari tes antibodi, yang mengambil sampel darah dan menunjukkan apakah seseorang pernah terinfeksi virus ini di masa lalu. 

Jaksa KPK Ungkap Andhi Pramono Dapat Kiriman Uang 'Lekas Sembuh' Rp80 Juta saat Sakit Covid-19

Metode standar ini melibatkan menyeka usap panjang, penyerap beberapa inci ke dalam hidung sampai menyentuh nasofaring. Bagian jalan napas di mana saluran hidung bertemu tenggorokan dan target umum dari COVID-19. 

Gen virus harus diekstraksi dari sampel dengan bahan kimia tertentu. Bahan tersebut kemudian diproses melalui teknik laboratorium yang disebut reaksi berantai polimerase, atau PCR, di mana mesin berputar melalui beberapa perubahan suhu untuk memperkuat materi genetik.

Target Anak Usaha Telkom Tidak Main-main

Langkah ini adalah kunci keberhasilan tes. Menyalin materi genetik berulang-ulang, berarti sejumlah kecil virus nantinya dapat terlihat. Tapi, sayangnya, prosesnya macet di beberapa titik. 

Kapten Vincent kena flu Singapura

Kapten Vincent Kena Flu Singapura Sampai Bernanah: Lebih Sengsara dari COVID!

Kapten Vincent belum lama ini membagikan pengalaman kesehatannya yang mengkhawatirkan melalui akun Instagramnya. Vincent diketahui terkena penyakit flu Singapura.

img_title
VIVA.co.id
26 Maret 2024