Kabar Baik, Senyawa Penghenti Mutasi COVID-19 Berhasil Diidentifikasi

Ilustrasi virus corona/COVID-19.
Sumber :
  • Science Alert

VIVA – Para ilmuwan telah berhasil mengidentifikasi beberapa senyawa, yang mampu menghalangi replikasi virus SARS-CoV-2 COVID-19, yang menyebabkan sel manusia tumbuh di laboratorium, dengan menargetkan enzim virus utama. 

PM Singapura Lee Hsien Loong Mundur dari Jabatan, Ini Sosok Penggantinya

Semua penghambat menunjukkan interaksi kimia dan struktural yang kuat, dengan protein virus yang penting bagi kemampuan virus untuk berkembang biak, demikian menurut penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Cell Research. 

Kandidat obat yang paling menjanjikan, termasuk boceprevir, obat hepatitis C yang disetujui Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (USFDA). Dan obat antivirus veteriner, yang dikenal sebagai GC-376, yang menargetkan enzim protease (Mpro) utama SARS-CoV-2, kata para peneliti dari University of South Florida (USF) di AS.

Salat Id di Masjid Agung Al-Azhar, JK Ngaku Senang Lebaran Kali Ini Ramai

Enzim memotong protein dari untaian panjang yang dihasilkan virus ketika menyerang sel manusia. Para peneliti mencatat bahwa tanpa Mpro, virus tidak dapat mereplikasi dan menginfeksi sel-sel baru. 

Enzim ini sudah divalidasi sebagai target obat antivirus untuk SARS dan MERS, keduanya secara genetik mirip dengan SARS-CoV-2.

2 Keuntungan Bisa Didapat Konsumen dari Konsep Ini

"Dengan penyakit menular yang muncul dengan cepat, seperti COVID-19, kami tidak punya waktu untuk mengembangkan obat antivirus baru dari awal," ujar Yu Chen, seorang profesor di USF, dilansir Times of India, Selasa 7 Juli 2020.

"Banyak kandidat obat yang baik sudah ada di sana sebagai titik awal. Tetapi, dengan informasi baru dari penelitian seperti kami dan teknologi saat ini, kami dapat membantu merancang obat yang lebih baik dan lebih cepat," tutur dia. 

Mpro mewakili target yang menarik untuk pengembangan obat terhadap COVID-19, karena peran penting enzim dalam siklus hidup virus corona dan tidak adanya protease yang serupa pada manusia. Karena orang tidak memiliki enzim tersebut, obat yang menargetkan protein ini cenderung menyebabkan efek samping. 

Tim, termasuk para peneliti dari Universitas Arizona di AS, mengidentifikasi empat kandidat obat terkemuka sebagai yang paling kuat dan spesifik untuk memerangi COVID-19. 

Obat tersebut adalah Boceprevir, obat untuk mengobati Hepatitis C, GC-376, obat hewan yang diselidiki untuk jenis virus corona yang mematikan pada kucing. Satu lagi, Calpain inhibitor II dan XII, yang diselidiki di masa lalu untuk kanker, penyakit neurodegeneratif dan kondisi lainnya. 

Keempat senyawa lebih unggul dari inhibitor Mpro lain, yang sebelumnya diidentifikasi cocok untuk mengevaluasi secara klinis untuk mengobati SARS-CoV-2.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya