#WaspadaDemoTularkanCovid Trending, Unjuk Rasa Bisa Jadi Klaster Baru

Ilustrasi Massa berdemonstrasi
Sumber :
  • VIVA.co.id/ Bayu Nugraha

VIVA – Tagar #WaspadaDemoTularkanCovid trending di Twitter. Hal ini berkaitan dengan keputusan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, yang memperbolehkan masyarakat untuk melakukan demonstrasi selama masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) transisi. 

Pilkada 2024 Berbeda dan Lebih Kompleks dibanding Pilkada Serentak Sebelumnya, Menurut Bawaslu

Dalam konferensi pers yang digelar secara virtual, orang nomor satu di DKI Jakarta itu tidak melarang aksi demonstrasi selama masa PSBB transisi. Namun, masyarakat diminta tetap menerapkan protokol kesehatan COVID-19 selama berunjuk rasa. 

Meski begitu, risiko penularan virus corona saat melakukan aksi demonstrasi, tentu sangat tinggi. Mengingat orang-orang akan berkerumun dan menjaga jarak dipastikan sulit terkendali.

KPK Periksa Anggota DPR Fraksi PDIP Ihsan Yunus soal Dugaan Korupsi APD di Kemenkes

Baca juga: Kekebalan COVID-19 Hilang 3 Bulan Setelah Sembuh dari Virus Ini

Para ahli memperkirakan aksi unjuk rasa dapat memicu rantai baru infeksi COVID-19. Sementara mengenakan masker dapat mengurangi risiko infeksi COVID-19, para ahli penyakit menular dan epidemiologi telah memperingatkan, risiko tersebut tidak dapat sepenuhnya dihilangkan. 

Singapore PM Lee Hsien Loong to Resign After Two Decades on Duty

"Protes benar-benar hal terburuk dari sudut pandang pandemi, karena orang-orang datang dari daerah yang berbeda, berkerumun, berteriak, yang dapat menularkan virus lebih mudah," ujar Dr. John Swartzberg, profesor klinis emeritus di bidang infeksi penyakit dan vaksinologi di University of California di Berkeley School of Public Health kepada LiveScience, dikutip VIVA, Kamis 16 Juli 2020. 

Kita tidak tahu persis berapa banyak pengunjuk rasa yang sudah kontak dengan COVID-19. Beberapa survei kecil yang dilakukan di Boston, Seattle dan Minneapolis, mencatat, sangat sedikit orang yang jujur mengatakan pada pejabat kesehatan bahwa mereka positif COVID-19, setelah melakukan aksi protes. 

Di Boston, 2,5 persen dari pengunjuk rasa yang disurvei terdeteksi positif virus corona. Sedangkan di Minneapolis, ada sekitar 1,8 persen yang positif dan kurang dari 1 persen terjadi di Seattle. Hal itu dibandingkan dengan jumlah kasus positif keseluruhan 2,5 persen di Boston, 3,6 persen di negara bagian Minnesota dan 6,4 persen di King County, di mana Seattle berada. 

Faktanya, demontrasi yang terjadi di luar, partikel virus dapat menyebar dengan lebih mudah dibanding di dalam ruangan. Namun, jika pengunjuk rasa mengenakan masker, ini bisa menurunkan jumlah kasus baru, demikian menurut Andrew Noymer, ahli epidemiologi di University of California, Irvine.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya