Besok Rusia Daftarkan Vaksin COVID-19 Pertama, Para Ahli Khawatir

Ilustrasi vaksin virus corona
Sumber :

VIVA – Rusia akan mendaftarkan vaksin COVID-19 pertama di dunia pada 12 Agustus 2020 besok. Menurut laporan media sekitar, vaksin tersebut akan diuji pada sekitar 1.600 orang untuk keamanan dan kemanjuran setelah didaftarkan.

Di Tengah Pertempuran Rusia-Ukraina, Wakil Menteri Pertahanan Rusia Ditangkap Karena Terima Suap

Dikembangkan oleh Gamaleya Research Institute dan Kementerian Pertahanan Rusia, saat ini vaksin dalam uji klinis Fase III. Ahli penyakit menular terkemuka dari AS, Anthony Fauci menyatakan keprihatinannya atas proses yang super cepat ini.

"Saya berharap China dan Rusia benar-benar menguji vaksin sebelum mereka memberikan vaksin kepada siapa pun, karena klaim memiliki vaksin yang siap didistribusikan sebelum Anda melakukan pengujian, saya pikir akan menimbulkan masalah besar," ujarnya dikutip dari laman The Health Site.

Wamenhan Rusia Ditangkap Atas Dugaan Korupsi

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) juga meragukan keamanan dan kemanjuran vaksin COVID-19 Rusia. Badan dunia ini telah mendesak Rusia untuk mengikuti pedoman standar untuk mengembangkan vaksin yang aman dan efektif. Kabarnya, produksi industri vaksin tersebut seharusnya dimulai pada September diikuti dengan vaksinasi massal pada Oktober.

Baca juga: BPOM Tak Akan Pernah keluarkan Klaim Jamu Bisa Bunuh COVID-19

5 Negara Pemegang Hak Veto di PBB, Keputusan Internasional Ada di Tangan Mereka

Seperti yang telah disebutkan, vaksin COVID-19 Rusia saat ini sedang dalam uji klinis fase III. Uji coba manusia pertama (Tahap I) dimulai hampir dua bulan lalu dengan 76 sukarelawan. Separuh dari mereka mendapat vaksin berbentuk cair melalui suntikan sedangkan sisanya mendapat vaksin dalam bentuk bubuk larut. 

Beberapa sukarelawan yang ikut adalah prajurit militer. Meskipun mereka tidak mengeluhkan efek samping apa pun, beberapa yang lain melaporkan efek yang dirasa.

Laporan media juga menunjukkan bahwa profesor Alexander Gintsburg, kepala institut Gamaleya, dan para peneliti menguji vaksin itu sendiri, bahkan sebelum uji coba pada manusia dimulai. Menurut informasi yang dibagikan oleh Kementerian Kesehatan Rusia, vaksin ini juga akan diberikan kepada kelompok berisiko tinggi, seperti petugas kesehatan.

Baca juga: WHO: Tak Tunjukan Pola Musiman, Virus Corona Sulit Dikendalikan

Yang paling mengkhawatirkan, Rusia belum mempublikasikan temuan ilmiah apa pun dari hasil uji klinis fase I dan produk Gamaleya ini masih termasuk dalam daftar kandidat vaksin WHO dalam uji klinis Fase I. Mengingat latar belakang ini, wajar jika para ahli dan ilmuwan khawatir tentang keamanan dan kemanjuran vaksin ini.

Diketahui, Dibuat dengan partikel mati yang tidak bisa berkembang biak, vaksin Rusia ini menggunakan virus flu biasa yang dikenal sebagai adenovirus untuk mempersiapkan tubuh menghadapi infeksi COVID-19 dan mengenalinya saat virus itu menyerang tubuh. Virus ini telah dimodifikasi untuk memastikan bahwa ia membawa gen protein 'lonjakan' yang melapisi virus corona baru.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya