Kasus COVID-19 Meningkat, Ini Tips Jaga Kesehatan Anak Selama Pandemi

Pandemi Corona, Virus COVID-19
Sumber :
  • vstory

VIVA – Kasus COVID-19 di usia anak-anak di Indonesia meningkat. Data nasional hingga 12 Agustus 2020 menunjukkan lebih dari 11 ribu kasus COVID-19 terjadi pada anak-anak. Dari jumlah itu diketahui proporsi anak usia 0-5 tahun yang menderita COVID-19 di Indonesia sebanyak 2,3 persen, usia 6-18 tahun 6,8 persen.

Sedangkan angka kematian akibat COVID-19 pada anak-anak di Indonesia juga terbilang tinggi dibanding negara lain seperti Amerika, dan bahkan China yang merupakan negara pertama berasalnya virus ini.

Menkes: Implementasi Nyamuk Ber-Wolbachia untuk Tanggulangi Dengue Mulai Bergulir

Angka kematian akibat COVID-19 di Tanah Air sendiri yakni 2,2 persen, yang mana angka kematian akibat COVID-19 pada usia 0-5 tahun mencapai 1 persen, usia 6-18 tahun 1,2 persen.

"Angka kematian di Amerika 0,1 persen China 0 persen di negara lain di bawah 1 persen. Di Indonesia sangat tinggi sebelumnya tertinggi di Asean sekarang tertinggi se Asia Pasifik," kata Spesialis Anak, dr. Mesty Ariotedjo, Sp.A dalam acara Talkshow Mom, Baby and Kids Online Fair di Tokopedia Play, Kamis 13 Agustus 2020.

Baca juga: Terungkap, Fakta Oscar Lawalata Akui Pilih Jadi Feminin

Kemen-PPPA: Perempuan Lebih Rentan Terdampak Perubahan Iklim karena Peran Tradisional Gender

Tingginya angka kematian akibat COVID-19 pada anak di Indonesia dijelaskan Mety lantaran kurangnya pemeriksaan yang kurang dibandingkan dengan negara lain.

Selain itu banyak anak di Indonesia yang memiliki penyakit bawaan lainnya seperti gizi buruk yang dapat memperburuk kondisinya. Selain itu, karena adanya pandemi ini yang membuat orangtua takut untuk membawa anak ke rumah sakit ketika sakit.

Kapten Vincent Kena Flu Singapura Sampai Bernanah: Lebih Sengsara dari COVID!

"Gejala anak bervariasi, di jurnal 73 persen gejala anak yang terpapar COVID-19 mengalami batuk pilek. Ada juga yang diare, kejang, shock, karena situasi pandemi seperti ini orang tua takut membawa anak ke rumah sakit, tapi ketika sudah parah sekali baru ke rumah sakit ini yang juga memperburuk. Saran saya jika demam lebih dari tiga hari sebaiknya dibawa ke dokter," jelas Mesty.

Untuk tetap menjaga anak sehat selama pandemi COVID-19 anak-anak untuk mengonsumsi makanan yang sehat dan bergizi, serta seimbang. Istirahat yang cukup, serta tetap melakukan aktivitas fisik selama di rumah bersama orangtua.

Baca juga: 6 Trik Raih Orgasme, Suara Erotis Hingga Pijatan Sensual

"Nutrisi lengkap protein, seperti ati ayam mengandung zinc dan zat besi yang dapat menjaga kekebalan tubuh, konsumsi vitamin dari sayur dan buah, seimbang," jelas Mesty.

Selain itu, kata Mesty orang tua juga mencontohkan untuk selalu menjaga kebersihan seperti mencuci tangan. Mengingat anak kata dia akan mengikuti apa yang dilakukan oleh orang tua. Selalu mengenakan masker ketika berada di luar rumah dan menjaga jarak minimal 2 meter.

"Kenapa jaga jarak 2 meter, karena kalau batuk droplet bisa mencapai jarak 2 m, sedangkan bersin droplet lebih dari 6 m. Sebenarnya tiap negara berbeda-beda untuk menerapkan jaga jarak kalau di kita 1,5 meter, tapi idealnya 2 meter," jelas Mesty.

Selain itu, penting juga untuk istirahat yang cukup,sebab istirahat yang cukup dapat mempengaruhi imunitas tubuh anak-anak. Untuk jam istirahat pada usia 0-3 bulan rekomendasi IDAI adalah sebanyak 14-17 jam sehari.

Usia 4-11 bulan 12-16 jam sehari. Usia 1-3 tahun 11-14 jam sehari. Sedangkan anak usia 3-6 tahun 10-13 jam sehari.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya