- U-Report
VIVA – Bebek menjadi salah satu sumber protein yang cukup populer di kalangan masyarakat. Rasanya yang gurih dan teksturnya yang empuk membuat bebek begitu digemari masyarakat.
Meski memiliki cita rasa yang lezat, namun perlu diketahui konsumsi bebek yang tepat. Sebab, jika terlalu banyak mengonsumsi bebek yang berlebihan dapat meningkatkan kolesterol.
"Memang meningkatkan kolesterol. Kalau kita perhatikan kulit bebek itu kan tebal karena tebal itu kandungan lemaknya banyak. Jika lemaknya banyak kandungan kolesterol lebih tinggi," kata spesialis gizi klinis, dr. Putri Sakti Dwi Permanasari, M.Gizi, Sp.GK dalam program Hidup Sehat TvOne, Kamis 27 Agustus 2020. Simak selengkapnya di halaman berikut ini.
Baca juga: Obat Pelangsing Picu Gangguan Liver, Ini Saran Dokter
Selain itu, Putri Sakti menjelaskan bahwa sebaiknya mengonsumsi daging bebek tanpa kulit. Sebab, jika terlalu banyak mengonsumsi kulit bebek dapat menyebabkan obesitas.
"Fakta karena lemaknya tebal di bawah kulit. Kalau terlalu banyak enggak bagus. Kita lihat bahwa bebek ini jenisnya unggas di air lemaknya tebal di bawah kulit ini untuk menjaga suhu tubuh mereka," jelas dia.
Baca juga: Alasan di Rumah Ovi Dian Dibangun "Masjid Nabawi" Seperti di Arab
Meski begitu, bebek ternyata memiliki kandungan protein yang lebih tinggi dibanding daging ayam. Putri menjelaskan, 100 gram bebek mengandung 22 gram protein sedangkan 100 gram ayam mengandung 20 gram protein," jelas dia.
Selain kandungan proteinnya yang tinggi, daging bebek juga diketahui tinggi akan zat besi dan fosfor yang baik bagi ibu hamil. Namun, penting untuk mengatur jumlah konsumsinya.
"Zat besi di bebek lebih tinggi dibanding ayam, selain itu, bebek juga tinggi akan kandungan fosfor yang baik bagi ibu hamil. Tapi jumlah yang dikonsumsi harus benar, pilih potongan dada dan kulit dibuang, kalau mau konsumsi 1x sehari, atau seminggu 2x makan," kata dia.
