Kemenkes Klaster COVID-19 Terbanyak, 6 Cara Cegah Penularan di Kantor

Corona Virus COVID-19
Sumber :
  • pixabay

VIVA – Berdasarkan data sebaran kasus COVID-19 di DKI Jakarta, kantor Kementerian Kesehatan RI berada di urutan paling atas dengan jumlah 139 kasus. Kantor kementerian lainnya juga turut ikut andil dalam data sebaran kasus tersebut.

KPK Periksa Anggota DPR Fraksi PDIP Ihsan Yunus soal Dugaan Korupsi APD di Kemenkes

Selain Kemenkes, Kementerian Perhubungan berjumlah 90 kasus dan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Jakarta Timur terdapat 73 kasus. Sementara, kantor swasta PT DNP dengan 72 kasus, dan Gereja Bethel Tanah Abang 65 kasus.

Selanjutnya, Rutan Pondok Bambu 62 kasus, kantor swasta PT Samudera Indonesia 54 kasus, kantor swasta PT Dunia Express Transindo 51 kasus, Masjid Jamii Taman Sari 51 kasus, serta Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Kemenkes 49 kasus.

Singapore PM Lee Hsien Loong to Resign After Two Decades on Duty

Baca juga: Penyakit Relawan Uji Vaksin COVID-19 Oxford Bukan Karena Suntikan

Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Prof. Wiku Adisasmito menegaskan bahwa klaster perkantoran memang tengah menyita perhatian. Hal tersebut lantaran penularannya yang masif akibat berada dalam satu ruangan yang sama di kantor.

PM Singapura Lee Hsien Loong Mundur dari Jabatan, Ini Sosok Penggantinya

"Klaster yang sekarang sedang marak jadi perhatian masyarakat adalah klaster perkantoran," tutur Prof Wiku, di YouTube BNPB, beberapa waktu lalu.

Lebih detail, Wiku menuturkan bahwa penularan COVID-19 di kantor bisa berasal dari proses perjalanan dengan transportasi umum. Terkadang, di suatu perumahan juga tanpa sadar dapat menularkan sebelum akhirnya tiba di kantor.

"Sebenarnya orang yang berkantor itu kan asalnya dari rumah, dari pemukiman, jadi pastinya di pemukiman juga pasti ada klaster kalo di kantor ada klaster dan itu mereka bisa tertularnya bisa di tempat perumahannya atau di rumah atau di dalam perjalanannya menuju kantor," terangnya.

Berikut 6 Pencegahan Penularan COVID-19 di kantor menurut laman WHO:

Mencuci tangan sesering mungkin

Bersihkan tangan secara teratur dan menyeluruh dengan antiseptik berbasis alkohol atau cuci dengan sabun dan air. Mengapa? Mencuci tangan dengan sabun dan air atau menggunakan antiseptik berbasis alkohol dapat membunuh virus yang mungkin ada di tangan Anda.

Jaga jarak saat kerja

Jaga jarak setidaknya 1 meter (3 kaki) antara Anda dan orang lain. Mengapa? Ketika seseorang batuk, bersin, atau berbicara, mereka menyemprotkan tetesan cairan kecil dari hidung atau mulut yang mungkin mengandung virus. Jika terlalu dekat, Anda bisa menghirup tetesan, termasuk virus COVID-19 jika orang tersebut mengidap penyakit.

Tidak berkerumun saat istirahat

Hindari pergi ke tempat keramaian. Mengapa? Ketika orang berkumpul dalam kerumunan, Anda lebih mungkin untuk melakukan kontak dekat dengan seseorang yang mengidap COVID-19 dan lebih sulit untuk menjaga jarak fisik 1 meter (3 kaki). 

Selalu memakai masker

Pemerintah harus mendorong masyarakat umum untuk mengenakan masker kain jika ada penularan komunitas yang meluas, dan terutama di mana jarak fisik tidak dapat dipertahankan. Mengapa? Masker adalah alat utama dalam pendekatan komprehensif untuk memerangi COVID-19.

Jangan menyentuh wajah

Hindari menyentuh mata, hidung dan mulut. Mengapa? Tangan menyentuh banyak permukaan dan dapat terkena virus. Setelah terkontaminasi, tangan dapat mentransfer virus ke mata, hidung, atau Mulut. Dari sana, virus bisa masuk ke tubuh Anda dan menginfeksi Anda.

Baca juga: Dua Gejala COVID-19 Paling Khas dan Cara Mengenalinya

Etika batuk

Pastikan Anda, dan orang-orang di sekitar Anda, mengikuti etika batuk yang baik. Artinya, tutup mulut dan hidung dengan siku atau tisu yang tertekuk saat batuk atau bersin. Segera buang tisu bekas dan cuci tangan. Tetesan menyebarkan virus sehingga mengikuti etika batuk yang baik berarti anda melindungi orang-orang di sekitar dari virus seperti flu dan COVID-19.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya