Jadi Klaster COVID-19, Pegawai Kemenkes Tertular di Luar Kantor

Rapid test Virus Corona.
Sumber :
  • pixabay

VIVA – Jumat pekan lalu, berdasarkan data sebaran kasus COVID-19 di DKI Jakarta, Kantor Kementerian Kesehatan RI berada di urutan paling atas dengan jumlah 139 kasus.

Keuskupan Agung Jakarta Sebut Paus Fransiskus Akan Kunjungi Indonesia September 2024

Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Kementerian Kesehatan RI dr. Achmad Yurianto menjelaskan bahwa penularan COVID-19 yang terjadi pada pegawai Kemenkes bisa saja terjadi di luar kantor.

“Kantor Kemenkes ada di Kuningan tapi sebagain besar pegawainya diperbantukan di luar kantor, seperti Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) baik di Bandara Soekarno Hatta maupun di Bandara Halim Perdana Kusuma. Ada juga pegawai Kemenkes yang diperbantukan di RS Darurat Wisma Atlet menerima ribuan orang setiap hari untuk melakukan contact tracing, mereka lah yang kemudian terpapar,” kata Yuri dalam keterangannya, Senin 21 September 2020.

Menkes: Implementasi Nyamuk Ber-Wolbachia untuk Tanggulangi Dengue Mulai Bergulir

Baca juga: CDC Amerika Serikat: Masker Lebih Baik Daripada Vaksin

Yuri mengatakan penularan COVID-19 tidak terjadi di kantor tapi terjadi di banyak tempat. Seperti sejumlah pegawai Kemenkes yang bekerja di laboratorium yang harus memeriksa spesimen lebih dari 1.000 setiap harinya juga berisiko terpapar.

Kapten Vincent Kena Flu Singapura Sampai Bernanah: Lebih Sengsara dari COVID!

“Ini bagian dari risiko yang sudah diprediksi. Ini adalah risiko yang kita tanggung. Ini bukan tertular di kantor Kemenkes, di kantor Kementerian orangnya tinggal sedikit karena berada di pos-pos terdepan melaksanakan penanganan COVID-19,” jelas Yuri.

Dia menjelaskan, Kemenkes telah menerapkan SOP yang sangat ketat, bagi pegawai yang boleh ditugaskan adalah mereka yang tidak memiliki komorbid. Sementara SOP di kantor Kemenkes diharuskan penyemprotan disinfekatan tiga kali dalam seminggu mencakup seluruh ruangan yang ada di kantor Kemenkes.

Tak hanya kantor, semua pegawai setelah melakukan tugas bergantian harus di-swab, termasuk Menteri Kesehatan setelah melakukan kunjungan kerja ke daerah begitu kembali ke kantor harus di-swab.

“Dengan swab yang banyak kita bisa temukan semua orang positif COVID-19 karena memang tujuan kami melakukan proteksi pada pegawai supaya mereka bisa terjaga betul kondisi fisiknya dan kinerja ya bisa maksimal,” ucapnya.

Ia menambahkan pegawai Kemenkes banyak yang bertempat tinggal di Jabodetabek, yang setiap hari berangkat dari rumahnya dengan menggunakan berbagai moda transportasi sehingga risiko penularan bisa terjadi di mana saja.

Yuri menyebut pegawai Kemenkes yang positif COVID-19 penularannya tidak terjadi di kantor, bahkan ia menekankan bahwa sekarang tidak ada lagi disebutkan klaster perkantoran, tapi klaster Jabodetabek.

Baca juga: Bolehkah Konsumsi Suplemen Setiap Hari? Ini Saran Pakar

“Kontak tracing yang kita lakukan terhadap semua pegawai Kemenkes yang positif COVID-19 itu penularannya tidak terjadi di kantor. Sekarang ini tidak bisa lagi disebutkan klaster kantor, ini sudah klaster Jabodetabek,” tuturnya.

Di sisi lain, Yuri menjelaskan saat ini kebanyakan pegawai Kemenkes yang positif COVID-19 tanpa gejala ini sebagian besar pegawai sudah sembuh.

“Sekarang yang masih kita suruh isolasi secara mandiri mungkin gak sampai 10 orang. Selebihnya sudah sembuh dan sudah bekerja lagi,” jelas dia.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya