CDC Cabut Pernyataan Virus Corona Menular Lewat Udara

corona virus atau COVID-19
Sumber :
  • pixabay

VIVA – Hanya beberapa hari setelah menerbitkan panduan baru tentang penularan virus corona atau COVID-19 melalui udara, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC), mencabut pernyataan tersebut. Mereka beralasan, hal itu diunggah karena kesalahan di situs web agensi.

KPK Periksa Anggota DPR Fraksi PDIP Ihsan Yunus soal Dugaan Korupsi APD di Kemenkes

Keputusan itu memicu kekhawatiran di antara para ilmuwan dan sekali lagi mempertanyakan kredibilitas badan kesehatan utama dunia itu. Bahkan, ketika Presiden Donald Trump dan pejabat kesehatan seniornya berusaha melemahkan para ilmuwan CDC.

Baca juga: Lagi, Virus Corona Terdeteksi pada Kemasan Makanan

Singapore PM Lee Hsien Loong to Resign After Two Decades on Duty

Pernyataan bahwa virus corona dapat menyebar melalui udara pertama kali muncul ketika jumlah kematian di AS mendekati angka 200 ribu jiwa. Puluhan ribu infeksi baru dilaporkan setiap hari, dan para ahli khawatir infeksi akan muncul kembali saat cuaca berubah lebih dingin dan orang-orang menghabiskan lebih banyak waktu di dalam ruangan.

Dokumen baru CDC, untuk pertama kalinya mengakui bahwa virus menyebar terutama melalui udara. Pernyataan dengan implikasi mendesak agar orang-orang melindungi diri di dalam ruangan dan ventilasi harus diperbaiki, mulai dari ruangan di sekolah, kantor, rumah sakit dan bangunan umum lainnya. 

PM Singapura Lee Hsien Loong Mundur dari Jabatan, Ini Sosok Penggantinya

Para ahli yang mengetahui insiden tersebut mengatakan, pencabutan pernyataan mereka tampaknya merupakan kesalahan dalam proses peninjauan ilmiah badan tersebut, dibanding hasil campur tangan politik. Para pejabat mengatakan, badan tersebut akan segera menerbitkan pedoman yang telah direvisi. 

Namun, pembalikan pernyataan tersebut telah membuat badan itu menghadapi teguran, bahkan dari pendukung paling setia CDC. 

"Itu bukan sesuatu yang menanamkan banyak kepercayaan, kan? Itu tidak membantu sama sekali," kata Dr. Carlos del Rio, ahli penyakit menular di Universitas Emory, dikutip Times of India, Selasa 22 September 2020. 

Ilmuwan lain turut mempertanyakan, sulit untuk memahami bagaimana dokumen yang sangat penting bagi kesehatan masyarakat dapat diunggah tanpa pemeriksaan yang cermat.

Baca juga: 4 Vaksin Paling Potensial untuk COVID-19

"Saat ini, semua orang tahu bahwa taruhannya sangat tinggi, dalam hal komunikasi sains," ujar Dr. Abraar Karan, dokter penyakit dalam di Harvard Medical School.

Reputasi CDC kini sedang dipertaruhkan, karena pandemi COVID-19 telah menyebar di Amerika Serikat. Pada April 2020, misalnya, pejabat CDC merekomendasikan untuk menggunakan masker di tempat umum, setelah sebelumnya mengatakan bahwa masker tidak diperlukan.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya