Sumber :
- VIVAnews/Heryu Nandiasa
VIVAlife-
Banyak orang mengkonsumsi sirip ikan Hiu karena yakin bisa meningkatkan kejantanan pria. Namun, musisi Nugie meyakini hal itu sebagai mitos belaka.
Ia memiliki pemikiran, hal itu justru tak masuk akal. "Mengokonsumsi sirip hiu tidak usah lagi, itu semua enggak masuk akal, apalagi dikatakan, sirip Hiu dapat dikatakan sebagai obat kuat dan kecantikan," imbunya.
Baca Juga :
Cup Bra Terlalu Besar Picu Gangguan Kesehatan
Baca Juga :
Jurus Turunkan Berat Badan Pakai Protein
Ia memiliki pemikiran, hal itu justru tak masuk akal. "Mengokonsumsi sirip hiu tidak usah lagi, itu semua enggak masuk akal, apalagi dikatakan, sirip Hiu dapat dikatakan sebagai obat kuat dan kecantikan," imbunya.
Baca Juga :
Misteri 'Bak Mandi Tuhan' Berusia 7.000 Tahun
Pernyataan tersebut dia sampaikan pada peluncuran kampanye bertajuk SOSharks (Save Our Sharks), yakni sebuah kampanye publik yang diadakan oleh World Wildlife Fund (WWF) Indonesia bersama Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), untuk menghentikan konsumsi berbagai produk dan komoditi Hiu di pasar swalayan, toko online, hotel, dan restoran serta menghentikan promosi kuliner Hiu di media massa.
Pelantun
Burung Gereja
ini pun yakin, banyak orang mengkonsumsi sirip Hiu semata-mata hanya untuk diangkat status sosialnya. "Bagiku makan sirip Hiu itu cuma gaya-gayaan, yang paling banyak konsumsi itu kan orang keturunan Tionghoa, nah pas saya tanya ke leluhur akan manfaat mengkonsumsinya, ternyata enggak ada," tuturnya.
Baginya, banyak cara sehat dan alami untuk meningkatkan kejantanan pria dan membuat penampilan awet muda. Salah satunya, dengan olahraga, menjaga pola makan dan pola hidup yang teratur.
Pria berusia 41 tahun ini pun sangat menentang banyaknya orang yang mengkonsumsi Hiu secara terus-menerus. "Kalau lihat orang yang makan sirip Hiu, saya geram sekali. Hukuman yang pantas mungkin sama seperti orang yang mengkonsumsi Harimau dan Orangutan. Karena sudah ada undang-undanganya," jelasnya. (adi)
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Pernyataan tersebut dia sampaikan pada peluncuran kampanye bertajuk SOSharks (Save Our Sharks), yakni sebuah kampanye publik yang diadakan oleh World Wildlife Fund (WWF) Indonesia bersama Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), untuk menghentikan konsumsi berbagai produk dan komoditi Hiu di pasar swalayan, toko online, hotel, dan restoran serta menghentikan promosi kuliner Hiu di media massa.