Hati-hati, Kanker Paru Incar Wanita Non Perokok

Ilustrasi Rokok
Sumber :
  • istockphoto
VIVAlife
Profil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor yang Jadi Tersangka Korupsi Pemotongan Insentif
- Seorang dokter dari Royal Free Hospital, Michael Beckles mengungkapkan, setiap tahun ada sekitar 6.000 kasus kanker paru. Namun penderitanya adalah wanita yang tidak merokok, dan jumlah ini terus mengalami peningkatan hingga 14 persen.

Senang Ayu Ting Ting akan Menikah, Ivan Gunawan Sudah Kenal Muhammad Fardhana?

Seharusnya kemungkinan non perokok terkena kanker paru jumlahnya lebih rendah dibandingkan dengan perokok. Para peneliti menduga, kondisi ini dapat terjadi karena genetik yang rentan dengan paparan zat penyebab kanker, seperti asap tembakau, asap kendaraan, dan lainnya.
1,2 Juta Kendaraan Sudah Kembali ke Jabotabek


Gejalanya seperti batuk yang tak kunjung sembuh selama berbulan-bulan. Penderita juga mengalami sensasi nyeri dada yang menyakitkan, dan sesak napas.


Di samping itu, sebuah studi juga sempat memperkirakan, non perokok yang tinggal dengan perokok, berisiko terkena kanker paru sebesar 31 persen.


Melansir
Dailymail
, faktor risiko lain karena pengobatan yang menggunakan radiasi juga turut menyumbang seseorang menderita penyakit ini. Pun tak menutup kemungkinan wanita Asia cenderung berisiko tinggi terkena kanker ini.


Wakil Ketua British Lung Foundation, Stephen Spiro mengatakan, kanker paru sulit untuk dideteksi hingga akhirnya telah menyebar luas.


"Masalahnya paru-paru tidak memiliki nyeri, sehingga organ tersebut tidak dapat memberitahu kalau ada yang salah. Tidak ada gejala yang jelas dan sulit untuk mengidentifikasi batuk disebabkan karena kanker paru," kata Spiro.


Terkait hal tersebut, bahkan pemeriksaan sinar X pun tak mampu membaca 100 persen adanya kanker dalam tubuh, terutama paru-paru. Ini karena keterbatasan dimensi pemeriksaan, karena area paru-paru yang tertutup jantung.


Kata Spiro, 70 persen orang yang memeriksakan gejala ke dokter, umumnya penyakitnya sudah masuk dalam kondisi buruk. Oleh karena itu, ia menyarankan, kalau Anda menderita batuk lebih dari tiga minggu, segera memeriksakan diri lebih lanjut. (eh)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya