- istock
VIVAlife - Perubahan hormon sering disalahkan saat wanita emosional di masa menopause. Namun kini, terungkap bahwa itu sekadar alasan belaka. Sebab, studi terbaru menyebutkan, tidak ada hubungan antara perubahan kadar hormon estrogen saat menopause dengan kondisi emosional wanita.
Menopause memang menyebabkan hormon estrogen menurun. Ovarium pun berhenti memproduksi sel telur setiap bulan. Namun, hormon itu sama sekali tidak memengaruhi memori, pikiran, dan suasana hati.
Kalau pun ada yang berkaitan, adalah hormon progesteron. Tapi, itu pun hanya berkaitan dengan memori verbal dan kognisi, bukan suasana hati. Untuk membuktikan hal itu, para peneliti dari Stanford University melakukan studi terhadap 643 wanita.
Mereka dikelompokkan menjadi tiga bagian: usia 41-48 tahun, mereka yang menopause kurang dari enam tahun, dan mereka yang sudah lebih dari 10 tahun menopause.
Mereka kemudian diberi serangkaian tes untuk mengukur memori dan kognisi. Kecenderungan depresi pun diperhitungkan. Selain itu, contoh darah mereka juga diuji untuk mengetahui tingkat hormon.
Menurut Profesor Victor Henderson, salah satu peneliti, beberapa hormon memang menurun saat wanita menopause. Estrogen, progesteron, estradiol, dan hormon-hormon lain yang terlibat dalam siklus menstruasi.
Ternyata, efek penurunan hormon terhadap kognisi bisa berbeda-beda tergantung usia saat menopause. Memang belum ada cara mengukur kadar estrogen secara langsung pada otak.
“Tapi hormon itu menyiratkan bahwa perubahan kadar estradiol atau estron, bahkan pada wanita yang menopause di usia lebih muda, tidak punya pengaruh besar terhadap keterampilan kognitif,” ujar Henderson, seperti dikutip laman Daily Mail.
Lebih lanjut, hormon-hormon itu juga tak memiliki pengaruh terhadap kondisi suasana hati wanita. (umi)
