Agen Kesehatan Ini Ciptakan Film Pendek untuk Edukasi Anak

Agen kesehatan kelompok The Nutricion
Sumber :
  • VIVA.co.id/Diza Liane

VIVA.co.id – Agen kesehatan bertugas untuk menyebarluaskan isu terkait masalah kesehatan, juga edukasi bagi masyarakat. Karena itu, agen kesehatan harus ada dan dibentuk dari masyarakat umum agar sosialisasinya menyeluruh.

Pentingnya Kesehatan di Masa Golden Age Anak, Bakal Tentukan Kondisi Masa Depan

Ketiga mahasiswi dinobatkan sebagai pemenang dalam menjadi agen kesehatan untuk anak-anak usia Sekolah Dasar.

Mahasiswi semester 7 ini terdiri dari Rina Ambarwati, Tutu Wisti Sabila, dan Utami Putri Kinayungan. Ketiga Mahasiswi ini cukup unik dalam melakukan edukasi soal masalah kesehatan kepada anak-anak, mereka menciptakan film pendek.

Waspada Bahaya Diare pada Anak! Kenali Gejalanya Segera!

"Jadi kami mengisi kegiatan untuk anak-anak di SD Randusari Kota Gede, di mana kami berikan edukasi dengan film pendek berjudul Misteri di Kerajaan Cucumis Melo dan Giant Puzzle. Tidak hanya itu, ada juga board games dan memainkan jingle disela-sela dua kegiatan lainnya," ujar Utami Putri Kinayungan, salah satu pemenang Health Agent Awards, Mahasiswi jurusan Gizi di Poltekes Kemenkes Yogyakarta.

Kisah film pendeknya sendiri memang dibuat dari ide ketiganya dan mengangkat isu konsumsi gula, lemak dan garam yang cenderung berlebih pada anak. Pesan moral yang terkandung di sini adalah agar anak memahami bahwa ketiga hal itu jika dikonsumsi berlebihan, bukan hal yang baik untuk tubuh.

Review Film Not Friends, Wakili Thailand di Oscar 2024 dan Segera Tayang di Indonesia

"Sebuah kerajaan yang awalnya makmur, lalu tiba-tiba ada kejadian luar biasa karena timbulnya penyakit akibat konsumsi ketiga hal itu. Solusinya kami berikan pemahaman dengan empat pilar gizi seimbang," ujarnya menjelaskan.

Untuk permainan giant puzzle, yaitu memberikan edukasi berupa pembelajaran suatu kasus kesehatan untuk anak. Selain itu, ketiga mahasiswi tersebut juga memberikan edukasi mengenai zona makanan sehat yang telah diterapkan di kantin SD setempat.

"Kelompok makanan tiga zona yaitu merah artinya harus jarang dikonsumsi, kuning artinya boleh kadang-kadang dikonsumsi, hijau artinya sangat boleh dikonsumsi. Menu makanan di kantin yang dibuat oleh para siswi harus berdasarkan hal ini."

(mus) 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya