Konsumsi Daging Berlebih Picu Diabetes?

Ilustrasi daging.
Sumber :
  • Pixabay/vika-imperia550

VIVA.co.id – Penyakit diabetes belakangan semakin banyak diderita orang. Penyakit ini, umumnya terjadi karena pengaruh dari gaya hidup yang tak sehat. Namun, diabetes juga bisa diderita karena faktor genetik, yang diturunkan dari keluarga.

5 Makanan yang Bisa Menurunkan Kadar Gula Darah untuk Penderita Diabetes

Namun tahukah Anda, bukan hanya gaya hidup yang buruk saja yang bisa menyebabkan masalah diabetes. Makan terlalu banyak daging, ternyata juga bisa meningkatkan risiko diabetes, seperti yang telah dibuktikan sebuah penelitian.

Para ilmuwan menemukan asam lemak yang ditemukan dalam daging merah terkait dengan diabetes tipe 2. Lemak, yang disebut lemak omega-3 tak jenuh ganda, juga ditemukan dalam jumlah yang lebih kecil dalam makanan laut dan telur.

Daftar Harga Pangan 28 Maret 2024: Bawang Merah, Cabai hingga Daging Sapi Naik Lagi

Dilansir laman The Sun, peneliti melacak 71.000 wanita di atas 14 tahun untuk melihat bagaimana bagian dari menu makanan mereka yang terkena risiko diabetes.

Mereka mengatakan meski omega-3 lemak sangat penting untuk kulit sehat dan fungsi otak, nutrisi ini mungkin memiliki konsekuensi buruk jika dimakan berlebihan.

Ketahui Tips Puasa Sehat untuk Penderita Diabetes, Dijamin Tahan Sepanjang Hari

Sebuah peneliti di Prancis melihat bahwa wanita yang makan jumlah omega-3 tinggi atau sekitar 26 persen lebih mungkin untuk terkena risiko diabetes daripada mereka yang konsumsi pada jumlah terendah. Tapi masih jelas mengapa asam lemak memicu kondisi tersebut.

Bahkan wanita yang tidak kelebihan berat badan, dan bukan karena risiko diabetes, memiliki lebih banyak kesempatan untuk munculnya penyakit jika mereka makan terlalu banyak omega-3.

Para peneliti mengatakan daging menyumbang 42 persen dari beberapa asam lemak. Peneliti di Universitas Paris-Saclay mengatakan, "Kami tidak selalu merekomendasikan memangkas sumber makanan. Tapi mungkin mengurangi konsumsi daging, seperti yang sering dikonsumsi dalam jumlah yang lebih besar dari kebutuhan gizi kita."

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya