Pertolongan Pertama Kejiwaan Pada Korban Bencana

Ilustrasi wanita.
Sumber :
  • Pixabay/unsplash

VIVA.co.id – Wilayah Indonesia yang berada di kawasan ring of fire, membuat negara ini rentan mengalami bencana alam. hal itu menyebabkan para korban bencana alam rentan mengalami depresi hingga gangguan kejiwaan.

Pembunuh Sadis Sekeluarga di Penajam Tak Gangguan Jiwa, Menurut Polisi

"Akibatnya bencana psikososial merupakan hal yang tidak dapat dihindari dan diperlukan intervensi untuk mencegah masalah psikososial tersebut menjadi gangguan jiwa berat. Bencana alam dapat meningkatkan risiko gangguan jiwa sebanyak 20 persen bagi para pengungsi," kata dr. Nova Riyanti Yusuf, SpKJ saat konferensi pers Hari Kesehatan Jiwa Sedunia di Kantor PDSKJI, Jakarta, Senin, 10 Oktober 2016.

Depresi

Penampakan Siskaeee Pakai Baju Tahanan saat Diperiksa Kejiwaannya

Karena itu, lanjut Nova, di setiap lokasi bencana, pengungsi yang tinggal di rumah sanak saudara atau tempat pengungsian harus mempunyai akses yang sama untuk pelayanan kesehatan jiwa. Selain itu, masalah kejiwaan anak juga harus ditangani dalam program kesehatan jiwa komunitas.

Menurut mantan Anggota DPR RI Komisi IX ini, salah satu bentuk intervensi psikososial pasca bencana adalah metode psychological first aid (PFA) yang berperan membantu para korban selamat bencana alam mengurangi luka psikologis dan mengembangkan fungsi adaptifnya sekaligus mempercepat proses pemulihan psikologis pasca mengalami bencana.

Hari Ini, Polisi Bakal Pastikan Siskaeee Sakit Jiwa atau Tidak

“Prinsip dasar melakukan pertolongan pertama adalah memberikan perasaan aman, ketenangan, keyakinan atas kemampuan diri, dan komunitas di sekitar individu, memberikan perasaan keterikatan, dan memberikan harapan," ujar Nova.

PFA dapat diberikan oleh profesional kesehatan jiwa seperti psikiater, psikolog dan perawat jiwa. Namun, bisa juga diberikan oleh pekerja sosial dan relawan dari masyarakat awam yang sudah mengikuti pelatihan.

Ilustrasi penusukan

Polisi: Nasib Ibu yang Tusuk Anaknya 20 Kali Bisa Berakhir di RS Jiwa

Polisi mengungkap kalau memang terbukti menderita gangguan jiwa, maka wanita berinisial SNF (26) yang menghabisi nyawa anaknya berusia lima tahun dengan cara ditusuk seba

img_title
VIVA.co.id
14 Maret 2024