Lazy Eye, Masalah Mata Anak yang Harus Dipahami Orangtua

Anak berkacamata.
Sumber :
  • Pixabay/Publikdomainpictures

VIVA.co.id – Ambliopia atau dikenal juga dengan lazy eye merupakan kondisi di mana penglihatan anak tidak berkembang dengan cara yang benar, biasanya terjadi di salah satu mata.

Viral Kacamata Unik untuk Bantu Baca E-Book, Bentuknya Mirip Headset Virtual Reality

Jika tidak segara ditangani dengan baik, penglihatan anak pada mata yang terkena akan tetap buram dan seiring pertambahan usia, masalah yang akan terjadi bisa sama dengan gangguan penglihatan.

Karenanya, jika Anda mendapati buah hati mengalami masalah ketika melihat sesuatu, jangan ragu untuk membawanya ke dokter mata. Dikutip dari Boldsky, lazy eye dapat menyebabkan Attention Deficit Hyperactivity Disorder atau ADHD.

Saudi Bikin VR Haji di Metaverse, Diyanet Turki: Bukan Ibadah Nyata

Ada beberapa penyebab dari ambliopia. Antara lain:

1. Jika satu mata dikaruniai penglihatan yang lebih baik dibanding mata satunya, hal ini bisa mengindikasikan ambliopia. Jika hal ini terjadi, otak anak akan lebih memilih penglihatan yang lebih jernih dan hal ini dapat menyebabkan mata buruk bertambah buruk di kemudian hari.

Dilarang Berkacamata di Kantor, Perempuan Jepang Protes

2. Jika satu mata juling, maka mata tersebut akan sulit memfokuskan pada satu obyek dan akan menyebabkan penglihatan ganda. Seperti pada kasus sebelumnya, otak cenderung akan mengabaikan mata yang terganggu dan akhirnya membuatnya semakin memburuk.

3. Terkadang, penglihatan anak bisa terganggu karena terhalang sesuatu, misalnya katarak atau lainnya. Hal ini bisa menyebabkan timbulnya ambliopia.

4. Ambliopia juga bisa disebabkan oleh faktor keturunan.

Anak Berkacamata

Ilustrasi anak berkacamata.

Untuk mengenali apakah buah hati Anda mengalami ambliopia, perhatikan gejala-gejalanya seperti berikut.

- Menoleh atau memiringkan kepala ketika melihat sesuatu
- Terlalu sering mengedipkan mata
- Menyipitkan atau menutup satu mata ketika membaca atau menulis
- Tulisan tangan jelek
- Tidak bisa memperkirakan jarak
- Gerakannya ceroboh, sering membentur sesuatu ketika bergerak
- Perhatiannya mudah teralihkan
- Hasil tes penglihatan yang buruk.

Sebaiknya, orangtua membawa anaknya untuk menjalani tes ambliopia sebelum mereka memasuki usia sekolah.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya