Jenis Narkoba yang Dapat Membuat Jantung Terganggu

Ilustrasi jantung.
Sumber :
  • Pixabay

VIVA.co.id – Penyalahgunaan narkoba jelas memberi dampak negatif pada tubuh dan kesehatan manusia. Bahkan konsumsi narkoba secara berkelanjutan akan berakibat fatal dan menyebabkan kematian. Salah satu organ tubuh yang rentan adalah jantung. 

Keluarga Ungkap Penyebab Meninggalnya Sopyan Dado, Punya Riwayat Diabetes Hingga Sakit Jantung

“Organ jantung merupakan salah satu organ yang dapat terganggu akibat penyalahgunaan narkoba,” kata Dr. Teuku Istia Muda Perdana, SpJP, FIHA dari RS Jantung Diagram-Siloam Hospital Grup, dalam rilis yang diterima VIVA.co.id, Jumat, 27 Oktober 2016.

Ia memaparkan, efek yang terjadi pada jantung dapat beragam. Mulai dari gangguan ringan hingga berat, dan dapat menyebabkan kematian.

Mantan Istri Bersyukur Bisa Dampingi Donny Kesuma di Masa Kritis

Kelompok zat yang pertama yang membahayakan jantung adalah kokain, amfetamin, dan ekstasi. Ketiga zat terlarang ini memberikan efek serupa terhadap jantung yaitu menyebabkan peningkatan hormon katekolamin yang mengakibatkan jantung bekerja lebih keras.

“Efek yang terjadi adalah peningkatan tekanan darah secara mendadak sehingga kebutuhan oksigen otot jantung akan meningkat. Bila tidak tercukupi dapat menyebabkan keadaan kekurangan oksigen pada otot jantung yang dikenal dengan istilah iskemia, hingga akhirnya terjadi kematian otot jantung atau infark,” kata dia.

Sebelum Meninggal, Donny Kesuma Ngaku Tekuni Pekerjaan di Dunia Malam Selama 20 Tahun

Selanjutnya, efek jangka panjang dari penggunaan zat juga merusak dinding pembuluh darah. Penggunaan narkoba bisa merobek dinding pembuluh darah, baik pembuluh arteri maupun koroner.

“Selain itu, dapat terjadi kerusakan pada otot jantung yang dapat mengganggu fungsi pompa jantung, serta gangguan irama jantung, baik denyut jantung menjadi sangat cepat hingga berhenti,” tambahnya.

Kelompok zat yang kedua, yang juga berbahaya bagi jantung adalah LSD dan psilocybin yang bersifat halunisasi. Zat ini membuat jantung mengalami peningkatan denyut dan juga tekanan darah. 

“Efek yang jarang terjadi tetapi cukup serius adalah gangguan irama jantung berupa takiaritmia, di mana denyut jantung meningkat menjadi sangat cepat,” tambah dia.

Golongan berikutnya adalah morfin dan ganja. Semakin tinggi dosis yang dikonsumsi, semakin besar efek dari morfin dalam menurunkan kerja jantung.

Penggunaan ganja dalam dosis tinggi dapat menyebabkan penurunan tekanan darah dan denyut jantung. Penggunaan ganja membuat tekanan darah menurun dan kerja jantung melambat.

(ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya