- REUTERS/Beawiharta
VIVA.co.id – Kondisi kekurangan gula darah di tubuh, justru seringkali dialami oleh para penyandang diabetes. Hal tersebut terjadi, akibat pemberian insulin dan pembatasan asupan berbahan gula.
Penyadang diabetes cenderung memilah makanan yang sedikit, bahkan tidak sama sekali mengandung gula. Padahal, asupan berbahan gula, masih dibutuhkan oleh tubuh untuk membentuk energi.
"Saya diabetes tipe satu, tetapi saya masih konsumsi kue yang manis. Mengidap diabetest, bukan berarti tidak boleh makan makanan, atau minuman manis, tetapi dikontrol," ujar dokter, sekaligus Ketua kelompok pasien Young Diabetes, Dr. Muhammad Firas, MARS, dalam acara Hidup Sehat Dengan Diabetes di kawasan Sudirman, Jakarta, beberapa waktu lalu.
Kondisi hipoglikemia adalah saat kadar gula darah dalam tubuh sangat rendah, atau kurang dari 70 mg/dL. Sehingga, menurut Firas, kondisi tersebut sama berbahayanya, saat terjadi kadar gula darah yang berlebihan pada tubuh.
Terlebih, kondisi hipoglikemia dapat menyebabkan tubuh kelelahan hingga tidak sadarkan diri. Sehingga, harus segera diberikan glukosa, yaitu bahan makanan, atau minuman apapun yang mengandung gula pasir, agar mudah diserap tubuh.
"Sebelum pingsan, pertolongan pertama pada saat hipoglikemia dengan rumus 15, yaitu saat gula darah sudah di bawah 70, kasih 15 gram glukosa, kemudian tunggu selama 15 menit untuk melihat perubahannya. Kalau belum berubah, berikan kembali hingga gula darahnya normal," kata dia.
Sebab itu, Firas mengingatkan pentingnya mengontrol tiga hal bagi para penyandang diabetest, yaitu obat, makanan, serta kadar gula darah. Dengan begitu, akan meminimalisir terjadinya penyakit berbahaya yang lebih kompleks lagi.
