Studi: Melahirkan di Atas Usia 25 Tahun Bisa Panjang Umur

Wanita hamil.
Sumber :
  • Pixabay/RMT

VIVA.co.id – Dikutip dari Daily Mail, hasil penelitian menemukan, wanita yang melahirkan anak pertama di atas usia 25 tahun memiliki peluang 25 persen bisa hidup hingga usia 90-an dibandingkan wanita yang melahirkan anak pertamanya di usia lebih muda.

5 Pahala dan Keistimewaan untuk Wanita Hamil dalam Agama Islam

Para dokter selama ini cenderung memperingatkan, agar wanita tidak menikah di usia terlalu telat. Mereka menekankan bahwa seiring dengan usia kesuburan yang menurun, peluang terjadinya komplikasi pun meningkat. Begitu juga, dengan peluang komplikasi kelahiran akan semakin tinggi.

Namun, penelitian terbaru yang dilakukan pada lebih dari 20 ribu wanita di Amerika Serikat, menunjukkan bahwa melahirkan di usia lebih tua, ternyata memiliki keuntungan juga.

Kenali Bahayanya Wanita Hamil di Bawah Usia 21 Tahun

Para peneliti dari University of California San Diego menemukan bahwa wanita yang melahirkan anak pertama mereka di usia 25-29 tahun memiliki peluang 11 persen hidup hingga usia 90 tahun dibandingkan wanita yang melahirkan anak pertama mereka di bawah usia 25 tahun.

Bahkan, melahirkan di atas usia 30 tahun pun punya manfaat juga. Wanita yang melahirkan pertama kali di usia ini memiliki peluang 10 persen hidup hingga usia 90-an dibandingkan yang melahirkan pertama kali di usia 25-an.

Cek Fakta: Ganjar Sebut Sebagian Besar Wanita Indonesia Menderita Anemia

Selain itu, para ilmuwan juga menemukan, kehamilan memiliki efek perlindungan pada kesehatan. Wanita yang pernah mengandung antara 2-4 kali kemungkinan besar akan hidup hingga usia 90-an dibandingkan wanita yang belum pernah hamil.

Di antara wanita yang pernah hamil itu, mereka yang hamil dua, atau tiga kali memiliki peluang 25 persen bisa hidup hingga usia 90 tahun, dibandingkan wanita yang hanya sekali hamil.

"Penemuan ini mengindikasikan bahwa wanita yang hamil dua hingga empat kali dibandingkan mereka yang hanya sekali hamil memiliki peluang hidup hingga setidaknya sembilan dekade," kata Dr Aladdin Shadyab, yang hasil penelitiannya dipublikasikan di American Journal of Public Health. (asp)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya