Labuan Bajo Kini Punya Fasilitas Kesehatan Bermutu

Menteri Kesehatan Nila F. Moeloek.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Muhamad Solihin

VIVA.co.id – Sebagai upaya pemenuhan Fasilitas Pelayanan Kesehatan (Fasyankes) yang bermutu, merata, dan terjangkau di seluruh Tanah Air, pemerintah meresmikan Rumah Sakit Pratama di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Labuan Bajo Siap Sambut Wisatawan! Temukan Peluang Baru di Webinar Outlook Kepariwisataan NTT

Pembangunan Rumah Sakit (RS) Pratama merupakan salah satu program dalam rangka peningkatan akses pelayanan kesehatan rujukan di wilayah terbatas ini. Fasyankes ini diutamakan bagi masyarakat miskin dan tidak mampu di daerah tertinggal, perbatasan, kepulauan, serta bagi daerah yang belum tersedia rumah sakit atau rumah sakit yang ada sulit dijangkau akibat kondisi geografis.

Di wilayah Kota Labuan Bajo, NTT, Pemerintah Daerahnya belum memiliki Rumah Sakit Umum dan hanya mengandalkan puskesmas. Sebab itu, RS Pratama Labuan Bajo yang telah diresmikan pada 5 November 2016 lalu, akan menjadi solusi dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya.

Gelombang Tinggi, Kapal Wisata Dilarang Berlayar ke Pulau Komodo

"Saya memahami kekhawatiran Bapak Bupati Manggarai Barat, banyak wisatawan mendambakan berkunjung ke Labuan Bajo untuk wisata lautnya. Risiko kecelakaan saat snorkeling, diving, selancar menjadi tinggi. Kami memikirkan, pelayanan kesehatan harus dikuatkan,” kata Menteri Kesehatan Prof. Dr. dr. Nila Farid Moeloek, Sp.M(K), usai menandatangani Prasasti Rumah Sakit Pratama Labuan Bajo di Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur, seperti rilis yang diterima pada Rabu, 30 November 2016.

Rumah sakit Pratama Labuan Bajo ini dapat memberikan pelayanan, antara lain pelayanan gawat darurat, rawat jalan, rawat inap, pelayanan operasi, laboratorium, radiologi, farmasi dan penunjang lainnya. 

Dihantam Angin Kencang-Gelombang Tinggi, Kapal Pengangkut Logistik Tenggelam di Labuan Bajo

Adapun bantuan alokasi RS Pratama ini terdiri dari bangunan (fisik) dengan kapasitas untuk 50 tempat tidur pasien, peralatan kesehatan dan instalasi pengolahan limbah. Selain itu, Kemenkes memberikan bantuan berupa Jumantik Kit, Posbindu Kit, Kelambu bagi ibu hamil, dan program pemberian makanan tambahan (PMT) bagi Ibu Hamil 4.959 Kg, PMT Balita 5.918 Kg, dan PMT Anak Sekolah 1.000 Kg.

Menkes juga mengharapkan agar RS Pratama Labuan Bajo dapat mengembangkan pelayanan kesehatannya dalam mendukung Medical Tourism di Indonesia, misalnya pengembangan layanan hyperbaric, maupun layanan lainnya.

Karena hal tersebut akan sejalan dengan adanya Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) yang telah dimulai pada 31 Desember 2015, terkait pengembangan Medical Tourism. Di mana, diharapkan bisa menarik minat masyarakat mancanegara untuk mendapatkan pelayanan kesehatan di Indonesia.

“Ini kesempatan bagi Labuan Bajo untuk maju. Bagi Indonesia, ini peluang untuk menambah devisa negara," kata Menkes.

(ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya