Renang Mampu Kurangi Risiko Kematian Akibat Penyakit Jantung

Ilustrasi wanita berenang
Sumber :
  • Pixabay/ Unsplash

VIVA.co.id – Melakukan kegiatan olahraga bisa menyehatkan tubuh. Bahkan sejumlah penelitian mengklaim, rutin berolahraga bahkan bisa meminimalisir risiko kematian akibat sejumlah penyakit termasuk penyakit jantung.

Olahraga Ini Ampuh Bakar Lemak Opor dan Rendang, Bye-bye Perut Buncit!

Renang, disebut-sebut menjadi salah satu kegiatan olahraga yang mampu mengurangi risiko kematian akibat penyakit jantung dan stroke, selain olahraga yang menggunakan raket dan aerobik.

Dalam sebuah studi baru-baru ini, dari berbagai jenis olahraga dan tingkat risikonya, para peneliti menemukan bahwa mengikuti olahraga tertentu memiliki  manfaat yang signifikan bagi kesehatan jantung.

Ini Akibat Jarang Scaling Gigi yang Perlu Anda Ketahui!

"Namun, penelitian ini tidak boleh disalahartikan bahwa berjalan dan sepakbola tidak melindungi terhadap risiko penyakit jantung," kata salah satu anggota tim penelitian dan juga konsultan ahli jantung, Profesor Chico di Universitas Sheffield Inggris seperti dilansir Huffington Post.

Studi ini menganalisis data dari 11 survei kesehatan tahunan di Inggris dan Skotlandia yang dilakukan antara tahun 1994 dan 2008, dengan meliputi 80.306 orang dewasa dengan usia rata-rata 52 tahun.

Tak Gentar Gelap dan Ombak, Kowad Cantik Berenang Taklukkan Selat Sunda Sejauh 39 Kilometer

Peserta ditanya tentang jenis olahraga dan intensitasnya dalam empat minggu sebelumnya. Latihan ini termasuk tugas-tugas domestik dan berat seperti berkebun, berjalan, bersepeda, renang, aerobik, senam atau menari, berjalan, sepak bola atau rugby, dan bulu tangkis, tenis atau squash.

Dari hal itu ditemukan bahwa olahraga raket memiliki 56 persen lebih rendah memiliki risiko kematian yang kaitannya dengan penyakit jantung, sementara renang 41 dan, 36 persen untuk aerobik.

Chico mengatakan studi ini menemukan bahwa pelari  memiliki tingkat yang lebih rendah dari kematian akibat penyakit jantung. "Meskipun ini bukan tidak memiliki hasil signifikan, banyak studi lain telah menemukan bahwa pelari hidup lebih lama dan sedikit terhindar dari penyakit jantung," katanya.

"Saya akan terus memberitahu pasien saya bahwa aktivitas fisik secara teratur (termasuk berjalan) lebih efektif dalam mengurangi risiko penyakit jantung daripada obat."

(ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya