Remaja Punya Peran Penting Selamatkan Bangsa

Ilustrasi remaja.
Sumber :
  • Pixabay/ PublicDomainArchive

VIVA.co.id – Populasi remaja di Indonesia mengambil porsi sepertiga dari seluruh jumlah penduduk Indonesia. Diperkirakan jumlah remaja Indonesia mencapai angka 64-65 juta dan diproyeksi akan terus mengalami pertumbuhan ke depan.

Viral Seorang Ibu Ditendang dan Dipukul 2 Anak Remaja

Dengan jumlah yang luar biasa besar itu, dapat dibayangkan bagaimana masa depan Indonesia bila potensi remaja atau anak-anak muda ini tidak diarahkan dengan tepat.

"Kalau kita tidak menangani potensi luar biasa dari negara ini akan menjadi suatu hal yang sangat disayangkan," ujar Sinta Kaniawati, General Manager Yayasan Unilever Indonesia, Kamis, 14 Desember 2016.

Viral Anak Remaja Borong Indomaret Sampai Habis

Menurut Sinta, anak muda memiliki potensi besar untuk membangun bangsa ini menjadi lebih besar. Salah satu hal yang bisa dilakukan untuk mewujudkan hal itu adalah dengan menangani apa yang menjadi tantangan mereka.

Sementara itu, psikolog remaja Elizabeth Santosa mengatakan bahwa perlunya para orangtua maupun guru memfokuskan pada remaja adalah remaja punya peranan penting dalam menyelamatkan bangsa ini yang tengah mengalami krisis moral.

Lewat Buku, Remaja 16 Tahun Ajak Pembaca Berprestasi

"Kalau orang dewasa prilakunya sudah sulit diubah, tapi kalau masih anak-anak atau remaja, mereka seperti kertas, seperti tanah liat yang bisa kita bentuk. Makanya kalau salah asuh dan bimbingan, rusak sudah mental bangsa ke depan," ujar psikolog yang akrab disapa Lizzie ini.

Selain itu, kesalahan dalam membimbing remaja juga nantinya akan berpengaruh pada kualitas sumber daya manusia Indonesia. Terlebih saat ini kita sudah memasuki era Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) di mana pasar sudah meluas dan jika kualitas remaja tidak baik, maka kita akan kalah.

Sinta menambahkan, salah satu tantangan yang harus dihadapi para orangtua dalam menghadapi remaja adalah masalah komunikasi. Orangtua, terutama di era digital, tidak bisa lagi menggunakan gaya bicara otoriter dengan kata pamungkas "pokoknya", melainkan harus bisa menguasai gaya bahasa anak remaja sekarang.

"Saya melihat salah satu kunci keberhasilan ibu atau orang dewasa siapapun dalam komunikasi dengan remaja adalah tahu gaya bicara remaja. Harus bisa menggunakan bahasa yang nyambung," katanya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya