Tinggal Dekat dengan Jalan Macet Sebabkan Kerusakan Otak

Kemacetan lalu lintas di sekitar wilayah Monas akibat Aksi Damai 212
Sumber :
  • VIVA.co.id/Irwandi

VIVA.co.id – Sebuah penelitian yang dimuat dalam jurnal kedokteran, The Lancet, menunjukkan bahwa mereka yang tinggal dalam radius 50 meter dari jalan raya yang padat memiliki risiko demensia 7 persen lebih tinggi ketimbang yang tinggal dalam radius 300 meter dari jalanan yang sibuk.

Arus balik di Padalarang Diprediksi sampai 15 April Kuantitas Lebih Besar dibanding Arus Mudik

"Polutan udara dapat masuk ke dalam aliran darah dan menyebabkan radang. Radang ini dapat memicu penyakit kardiovaskular dan penyakit lain seperti diabetes. Studi ini juga mengatakan bahwa polutan udara dapat masuk ke otak melalui aliran darah, sehingga dapat menimbulkan risiko gangguan sistem saraf," ujar Ray Copes, ahli kesehatan dari Public Health Ontario, Kanada.

Demensia adalah penyakit yang disebabkan oleh penyakit otak, salah satunya alzheimer. Penyakit ini menyebabkan kerusakan sel otak dan mengganggu kemampuan mengingat, berpikir, tingkah laku, orientasi arah dan ruang. Tentunya menurunkan performa tubuh dalam menjalankan kegiatan sehari.

Polisi Pastikan Tak Ada Kemacetan di Aceh Meskipun Lokasi Wisata Penuh

Dilansir laman Reuters, penelitian yang dilakukan pada 2001 hingga 2012 terhadap 6.5 juta penduduk Ontario, didapati setidaknya 243.611 kasus demensia. Mereka dengan demensia ini adalah yang tinggal paling dekat dengan jalan raya utama.

Peningkatan risiko serangan demensia adalah sebesar 4 persen jika mereka tinggal 50 hingga 10 meter dari jalanan dengan lalu lintas padat, 2 persen jika berjarak 101 hingga 200 meter dan risiko akan semakin hilang jika jaraknya mencapai lebih dari 200 meter.

Polisi Antisipasi Macet di Jadetabek Karena Mudik Lokal di Hari Lebaran

Tak hanya itu, tempat tinggal yang dekat dengan jalur sibuk juga sempat diteliti keterkaitannya dengan parkinson dan sklerosis multipel (peradangan pada otak dan sumsum tulang belakang). Untungnya, para ilmuan menunjukkan tidak ada peningkat risiko dari dua penyakit ini jika tinggal berdekatan dengan jalur sibuk. (ase)

Kadishub Sumut, Agustinus.(B.S.Putra/VIVA)

Puncak Arus Balik Lebaran di Sumut Berlangsung Selama 3 Hari

Puncak arus balik Lebaran Hari Raya Idul Fitri 1445 Hijriah, terjadi selama tiga hari sejak 13 hingga 15 April 2024. Namun, arus balik ekstrim terjadi Minggu 14 April 202

img_title
VIVA.co.id
15 April 2024