Pola Makan Sehat Tanpa Olahraga akan Percuma

Seorang laki-laki asyik bersantap roti burger.
Sumber :
  • Pixabay/jp26jp

VIVA.co.id – Banyak orang menghindari makanan tertentu demi menjaga bentuk tubuh atau khawatir bisa menyebabkan penyakit tertentu. Padahal semua makanan tidak akan langsung membuat seseorang sakit atau menjadi racun bagi tubuh.

85 Persen Ibu Pilih Beri Susu Formula Ketimbang ASI, Ahli Ungkap Dampaknya

Ahli gizi dan fitness educator Jansen Ongko mengatakan, makanan tidak memiliki efek secepat obat dalam tubuh. Tidak ada satu makanan pun yang membuat sakit.

"Ambil contoh obesitas, ini adalah gaya hidup yang dilakukan terus-menerus. Misalnya dia punya kebiasaan makan gorengan setiap malam akhirnya gemuk dari gemuk inilah yang menyebabkan gangguan kesehatan," kata Jansen di Jakarta, beberapa waktu lalu.

Sama-sama Atasi Obesitas, Apa Perbedaan Operasi Bariatrik dan Balon Lambung?

Meski demikian, Jansen melanjutkan, ada makanan yang berefek jahat bagi tubuh, yaitu gula. Bahayanya adalah apabila gula ini tidak digunakan. Contohnya sport nutrition, atlet minum minuman isotonik setelah latihan karena kandungan gulanya yang tinggi dipakai lagi saat dia latihan. Mereka membutuhkan karbohidrat itu selama aktivitas fisiknya yang tinggi.

"Tapi, kalau seperti banyak orang yang gaya hidupnya sedentari (kurang melakukan aktivitas fisik), tidak banyak bergerak, banyak gula akan berbahaya," imbuh Jansen.

Terungkap, Ini Manfaat Bakal Diterapkannya Cukai Minuman Berpemanis dalam Kemasan

Secara ilmu gizi, kata Jansen, tidak ada yang makanan yang buruk. Kuncinya adalah makan dalam porsi yang cukup. Karena, semakin sering makanan itu dikonsumsi akan semakin sulit menghentikan konsumsinya.

Makanan memiliki sifat yang adiktif, jadi jika semakin sering memakannya, terutama bila tidak bisa menahan diri, akan sulit mengendalikannya. Ditambah lagi jika tidak diimbangi dengan aktivitas fisik yang cukup.

Ilustrasi obesitas/kegemukan.

7 Manfaat Mengurangi Konsumsi Gula untuk Kesehatan, Bisa Turunkan Obesitas

Gula telah menjadi bagian tak terpisahkan dari pola makan modern, namun, peningkatan konsumsi gula berpotensi membawa dampak negatif bagi kesehatan tubuh.

img_title
VIVA.co.id
21 Maret 2024