Jusuf Kalla Ajak Masyarakat Cegah Penularan TB

Wakil Presiden Jusuf Kalla.
Sumber :
  • VIVA.co.id/ Fajar GM

VIVA.co.id – Tuberculosis atau TB, menjadi salah satu penyakit yang harus diwaspadai. Hal ini karena penyakit tersebut sangat mudah menular. Mengenai hal ini, Wakil Presiden RI Jusuf Kalla ikut menyoroti masalah penularan TB di Indonesia.

NU Imbau Masyarakat Tak Panik, Ingatkan Corona Kalah Dahsyat dari TBC

Untuk menyembuhkan penyakit ini, ia beranggapan, upaya medis bukan merupakan langkah penanganan utama untuk memberantasnya.

Berdasarkan data Forum Stop TB Partnership Indonesia (FSTPI), penyakit infeksi paru-paru itu, menyerang sedikitnya 395 orang per 100.000 penduduk Indonesia setiap tahun. Angka kematiannya ada di kisaran 40 orang dari 395 orang yang.

Eliminasi Kasus TB, Menkes Sebut Perlu Keterlibatan Banyak Sektor

Menurut JK, faktor genetik adalah penyebab utama penyakit itu. Faktor bawaan tersebut tidak bisa dipengaruhi campur tangan manusia. Namun dua faktor lainnya, yaitu kualitas lingkungan dan kebiasaan masyarakat, adalah faktor yang bisa dipengaruhi untuk menekan jumlah penyakit itu di Indonesia.

"Jadi sebetulnya, (upaya medis) di rumah sakit itu adalah langkah terakhir untuk mengatasi setiap penyakit, termasuk penyakit TB," ujar JK, berbicara dalam penyampaian rekomendasi Koalisi TB kepada pemerintah di Istana Wakil Presiden, Jakarta, Rabu, 15 Maret 2017.

Setiap Tahun 13 Ribu Balita Resisten Obat Tuberkulosis

JK menyampaikan, faktor lingkungan berarti lingkungan yang bersih, tak dipenuhi sampah, hingga saluran air yang lancar. Sementara faktor kebiasaan, mencakup kebiasaan hidup sehat seperti kesadaran untuk berolahraga secara rutin hingga menghindari rokok.

JK menekankan kerja sama antar elemen masyarakat diperlukan, sebab, penanganan penularan penyakit, tak sepenuhnya harus mengandalkan pemerintah. Masyarakat juga bisa berkontribusi terhadap upaya pemberantasan TB. Ia mengapresiasi inisiatif FSTPI yang menyampaikan rekomendasi kepada pemerintah untuk mengoptimalkan upaya pemberantasan.

Adapun, ketiga rekomendasi itu adalah pelibatan semua kementerian dan lembaga terkait dalam upaya, penerbitan Peraturan Presiden sebagai dasar hukum bagi setiap lembaga untuk terlibat memberantas TB, serta penetapan standar penanganan TB untuk semua pihak terlibat, dan peningkatan kualitas layanan kesehatan di Indonesia untuk secara khusus menangani TB.

"Peranan semua pihak untuk perbaiki lingkungan, itu juga faktor penting. Juga bagaimana secara bersama-sama mengubah kebiasaan masyarakat. Memang dibutuhkan kampanye untuk hal itu," ujar JK.

dokpedia - ilustrasi penderita TBC

Tak Kalah Bahaya, TBC Perlu Penanganan Serius di Tengah Pandemi

Pemerintah tak boleh abati terhadap penyakit tuberculosis.

img_title
VIVA.co.id
4 Oktober 2020