- Pixabay/Candice_Rose
VIVA.co.id – Alergi, menurut penjelasan Prof. Dr. dr. Budi Setiabudiawan, SpA(K), adalah respons kekebalan tubuh yang abnormal atau berlebihan terhadap bahan, atau zat yang masuk ke dalam tubuh, namun pada orang tertentu bahan atau zat itu tidak berbahaya.
Pada anak-anak, lanjut Budi, alergi adalah gangguan sistem kekebalan tubuh, atau sistem imunitas apabila ada bahan, atau zat yang masuk ke tubuh.
Contohnya udang, bahan makanan yang pada anak tertentu akan timbul asma, eksim, dan lainnya. Padahal pada orang lain tidak bahaya, bahkan merupakan sumber nutrisi yang bagus.
Dari berbagai penyebab alergi, salah satu yang paling banyak menyebabkan alergi adalah protein susu sapi.
"Protein susu sapi mengandung dua protein yaitu casein dan weigh, yang dapat menimbulkan reaksi alergi," jelas Budi kepada VIVA.co.id.
Angka kejadian alergi karena susu sapi, lanjut Budi, mencapai 0,5-7,5 persen. Namun, reaksi ini diketahui dapat berkurang seiring dengan bertambahnya usia.
Meski penyakit alergi akan terus ada, namun alergi pada susu sapi akan berkurang. Pada usia setahun akan berkurang sebanyak 50 persen. Di usia dua tahun akan berkurang 67 persen dan usia lima tahun tidak lagi alergi. Kondisi ini disebut dengan toleran terhadap protein susu sapi.
Manifestasi alergi dari protein susu sapi, Budi menambahkan, yang paling sering timbul adalah dermatitis atopi, atau eksim. Pada tahun pertama kehidupan bayi, biasanya akan muncul merah di pipi itu biasanya merupakan manifestasi akibat protein susu sapi.
