Orangtua Hobi Main Gadget Sebabkan Anak Sulit Fokus

Ilustrasi wanita bermain handphone.
Sumber :
  • Kaboompics

VIVA.co.id – Sebaiknya pikir ulang jika Anda kerap sibuk dengan gadget saat sedang bersama dengan si kecil. Kebiasaan ini secara tidak sadar ternyata memengaruhi pertumbuhan buah hati Anda. 

Nikita Mirzani Menangis Ditanya Jika Lolly Datang Minta Maaf, Begini Jawabannya

Dilansir laman Pop Sugar, berdasarkan studi yang dilakukan oleh Indiana University, orangtua yang kerap sibuk dengan teknologi atau gadget saat bermain bersama anak, berpotensi membesarkan anak dengan kemampuan pemusatan perhatian lebih rendah (short attention span). 

Penelitian tersebut menunjukkan bahwa kemampuan pemusatan perhatian dipengaruhi oleh interaksi sosial, dan perhatian adalah hal utama yang berkaitan seberapa lama si orangtua fokus terhadap sebuah objek, juga berapa lama sang anak juga fokus terhadap objek tersebut.

Satu Keluarga jadi Korban saat Mobil Tertabrak KA di Tebing Tinggi, Ibu dan Anak Tewas

"Kemampuan anak untuk mempertahankan perhatiannya diketahui sebagai indikator kuat untuk keberhasilan mereka dalam kemahiran berbahasa, penyelesaian masalah dan perkembangan kognitif penting lainnya," ujar Ketua tim peneliti Chen Yu. 

"Orangtua atau care giver yang terdistrak atau tidak memberi perhatian langsung saat bermain atau bersama dengan anak akan memberikan pengaruh tidak baik bagi anak, terutama dalam masa perkembangan."

Perkumpulan Pejuang Anak Indonesia Suarakan Keadilan Hak Asuh Anak yang Terpisah dari Ibunya

Studi tersebut juga menunjukkan bahwa perkembangan dari kemampuan pemusatan perhatian ini adalah aktivitas sosial yang melibatkan dua orang. Penelitian tersebut menunjukkan bahwa perhatian salah satu pihak (orangtua) memengaruhi pihak lain, dalam hal ini anak, secara signifikan.

Jika orangtua selalu memalingkan perhatiannya untuk mengecek hal lain seperti ponsel, maka perhatian anak terhadap suatu objek juga turut berkurang. 

Saat eksperimen untuk penelitian ini dilakukan, para orangtua dan anak dibekali kamera yang dipasang di kepala agar dapat melihat apa yang dilihat oleh objek penelitian.

Keduanya ditempatkan di sebuah tempat yang mirip dengan tempat atau ruang bermain. Orangtua yang terlibat tidak diberikan instruksi apa pun saat masuk dalam ruangan tersebut. Hal ini dilakukan agar mereka tidak merasa sedang diawasi oleh peneliti.

Dari percobaan tersebut ditemukan bahwa saat orangtua dan anak fokus pada objek yang sama selama 3.6 detik, maka sang anak akan fokus ada objek tersebut 2.3 detik lebih lama bahkan setelah perhatian si orangtua sudah beralih ke objek lain. 

Meskipun tidak jauh berbeda, durasi fokus anak ini hampir empat kali lipat lebih lama ketimbang anak-anak yang perhatian orangtuanya cepat buyar akibat hal lain. Anak-anak dengan kemampuan pemusatan pikiran yang lebih pendek ditemukan berasal dari orangtua yang tidak niat untuk bermain bersama sang anak. 

"Apa yang diperhatikan oleh orangtua menit ke menit dan detik ke detik sebenarnya memengaruhi apa yang diperhatikan oleh anak, dan hal ini terlihat intuitif, namun pengaruh sosial dalam perhatian memiliki peran yang penting dan sering diabaikan oleh banyak peneliti," ujar Sam Wass, peneliti dari University of Cambridge pada laman Daily Mail. (ase)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya