Metode Baru Turunkan Angka Gagal Jantung Penderita Diabetes

Gagal jantung merupakan kondisi di mana jantung tidak lagi mampu memompa darah ke seluruh tubuh.
Sumber :
  • pixabay/geralt

VIVA.co.id – Di seluruh dunia, diabetes memengaruhi kehidupan dari sekitar 415 juta orang dewasa. Angka tersebut diperkirakan akan naik hingga 642 juta pada 2040.

Kolesterol Hingga Diabetes Bermunculan Usai Lebaran? Dokter Ungkap Penyebab dan Cara Atasinya

Pasien diabetes memiliki risiko 2-3 kali lebih besar terkena serangan jantung, stroke, hingga gagal jantung. Sekitar 50 persen angka kematian pada para pasien dengan diabetes melitus tipe 2 disebabkan oleh komplikasi penyakit kardiovaskular.

Speialis penyakit dalam dan konsultan kardiovaskular, Prof. Dr. dr. Idrus Alwi, SpPD-KKV mengatakan, pada tahun 2015, ada 10 juta orang dengan penyakit diabetes di Indonesia. Di tahun 2040, diperkirakan angka tersebut naik hingga 16,2 juta.

Segar dan Wangi, Inilah Khasiat Daun Mint untuk Penderita Diabetes

Hal inilah yang mendorong dilakukannya penelitian real-world, CVD-Real yang mengevaluasi tingkat rawat inap karena gagal jantung dan kematian oleh berbagai penyebab pada pasien dengan diabetes melitus (DM) tipe 2 yang menerima perawatan dengan terapi baru dari obat diabetes, SGLT-2 (SGLT-2 inhibitor).

Studi CVD-Real menganalisa data yang diperoleh dari 300.000 pasien di enam negara di mana 87 persen di antaranya tidak memiliki riwayat komplikasi penyakit jantung dan pembuluh darah (CVD).

5 Penyakit yang Sering Mengintai Usai Lebaran, Jangan Terlena Makan Opor dan Kue Kering!

Data tersebut menunjukkan bahwa dari populasi data pasien dengan DM tipe 2 yang luas dan telah menerima pengobatan penghambat SGLT-2, dapat menurunkan tingkat rawat inap hingga 39 persen dan angka kematian karena berbagai penyebab hingga 51 persen dibandingkan dengan pemberian obat-obatan DM tipe 2 lainnya.

Sedangkan untuk hasil gabungan dari rawat inap karena gagal jantung dan kematian karena berbagai penyebab, angka penurunannya mencapai 46 persen.

"Hasil studi ini menjadi aset penting yang dapat menjadi pertimbangan untuk perawatan bagi pasien DM tipe 2 dengan pengobatan kelas terapi terbaru dari obat diabetes, penghambat SGLT-2," ujar Prof. Idrus kepada VIVA.co.id di kawasan Menteng, Jakarta Pusat.

Data CVD-Real pertama kali dipresentasikan di Sesi Ilmiah Tahunan ke 66 American College of Cardiology.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya