Olahraga, Reverensi Baru Pengobatan Alzheimer

Ilustrasi Alzheimer
Sumber :
  • pixabay/geralt

VIVA.co.id – Selain menyehatkan bagi tubuh, olahraga teratur, ternyata dapat membantu menurunkan risiko penyakit Alzheimer.

Terminal Lucidity, Fenomena Seseorang Mendadak Sehat Sebelum Maut Menjemput

Penelitian yang baru-baru ini dipublikasikan dalam jurnal BMC Public Health tersebut, menyebutkan bahwa aktivitas fisik secara teratur dapat meningkatkan kinerja aktivitas sehari-hari bagi orang-orang yang menderita Alzheimer.

Dilansir dari laman Indian Express, Kathleen Martin Ginis, Profesor di kampus Universitas Okanagan di British Columbia Kanada, sekaligus kepala penelitian tersebut mengungkapkan bahwa penelitian ini dapat menjadi referensi pengobatan Alzheimer.

Sadis, Pegulat WWE Chris Benoit Bunuh Anak dan Istri Lalu Gantung Diri

"Karena tidak ada pengobatan Alzheimer saat ini, ada kebutuhan mendesak intervensi untuk mengurangi risiko pengembangan dan untuk membantu mengelola gejalanya," ujarnya.

Lebih lanjut, Martin mengatakan bahwa penelitian ini dilakukan dengan meninjau data lebih dari 150 artikel penelitian tentang dampak aktivitas fisik pada orang dengan Alzheimer.

Dipengaruhi Hipertensi, Gimana Cara Cegah Demensia di Usia Senja?

"Setelah mengevaluasi semua penelitian yang tersedia, panel kami setuju bahwa aktivitas fisik adalah intervensi praktis, ekonomis, dan mudah diakses baik untuk pencegahan dan penanganan penyakit Alzheimer dan demensia lainnya," kata Martin.

Selain itu, beberapa penelitian juga mengeksplorasi bagaimana aktivitas fisik meningkatkan kualitas hidup pasien, sementara yang lainnya meneliti risiko pengembangan Alzheimer berdasarkan jumlah aktivitas di mana seseorang berpartisipasi.

Panel tersebut menyimpulkan bahwa aktivitas fisik reguler meningkatkan aktivitas kehidupan sehari-hari dan mobilitas pada orang dewasa yang lebih tua dengan Alzheimer dan dapat memperbaiki kognisi dan keseimbangan umum.

Mereka juga menetapkan bahwa orang dewasa tua yang tidak di diagnosis dengan Alzheimer yang aktif secara fisik, secara signifikan cenderung tidak mengembangkan penyakit ini dibandingkan dengan orang-orang yang tidak aktif.

"Dari sini, kami bisa menyiapkan sebuah pernyataan konsensus yang tidak hanya mendapat dukungan dari masyarakat, terapi juga berbasis bukti. Sekarang, kita memiliki alat untuk mempromosikan manfaat protektif aktivitas fisik pada orang dewasa yang lebih tua. Saya berharap, ini akan memindahkan jarum pada masalah kesehatan utama ini," kata Martin Ginis.

Seperti diketahui, Alzheimer merupakan bentuk demensia yang paling umum. Penyakit ini ditandai dengan neurodegenerasi progresif yang mengakibatkan kehilangan ingatan, hingga terganggunya kemampuan fisik. (asp)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya