Lima Fakta Kanker Serviks yang Perlu Kamu Ketahui

Ilustrasi wanita.
Sumber :
  • Pexels/Pixabay

VIVA.co.id – Meninggalnya selebriti Julia Perez membuat sebagian wanita lebih peduli mengenai bahaya kanker serviks. Human Papilomavirus, atau virus yang sering dikenal dengan virus penyabab kanker serviks ini pada 2015 diketahui menyerang hampir 15.000 wanita di Indonesia. Sayangnya sekitar 8.000 kasus di antaranya berakhir dengan kematian.

Ini Jenis Kanker yang Paling Bisa Dicegah dan Disembuhkan

Menurut WHO, Indonesia merupakan negara dengan jumlah penderita kanker serviks tertinggi di dunia. Pasalnya, kanker ini muncul seperti musuh dalam selimut. Sulit sekali dideteksi hingga penyakit telah mencapai stadium lanjut.

Banyak fakta penting mengenai kanker serviks yang perlu untuk Anda ketahui, namun berikut ini lima fakta penting yang dapat membuat Anda mencegah terjadinya bahaya kanker serviks.

Perdarahan Usai Bercinta, Awas Gejala Kanker Mengintai

1. Tidak memiliki gejala padaa stadium awal

Tidak seperti kanker payudara yang memiliki tanda dengan adanya benjolan, gejala kanker serviks sulit dikenali pada tahap awal, bahkan pada beberapa kasus tidak menujukkan gejala sama sekali. Kanker seviks hampir tidak memiliki gejala awal.

Rutin Berhubungan Seks, Pakar Sarankan Pap Smear

Sebab itu, dr Fara Vitantri, SpOG (K) Onk, dokter dari rumah sakit Siloam TB Simatupang kepada VIVA.co.id beberapa waktu lalu menjelaskan bahwa banyak penderita yang terinveksi tidak bisa mengenali dan mendeteksinya pada tahap awal. Sehingga jika tidak rutin untuk memeriksakannya, kemungkinan human papilloma virus, yang merupakan birus penyebab kanker sudah berkembang biak di rahim.

2. Tidak selalu karena hubungan seksual

Selama ini kanker serviks, seringkali dianggap hanya menular melalui hubungan seksual. Padahal menurut dr Fara  kanker serviks juga bisa menular melalui rute nonseksual.

Dia mengatakan bahwa seorang ibu hamil yang memiliki penyakit kutil pada dinding rahimnya, juga bisa menimbulkan risiko penularan HPV pada anak yang dilahirkannya.

Dia melanjutkan, risiko lainnya yang juga bisa menularkan HPV yakni pada peralatan kerja dokter saat operasi yang tidak steril dan tidak bersih sehingga virus tadi menetap dan berpotensi menular. Meski demikian hal ini sangat jarang sekali ditemukan. Karena dalam melakukan kerjanya dokter di rumah sakit juga memiliki standar khusus, sehingga risiko terjadinya hal ini sangat kecil, tetapi kemungkinannya tetap ada.

3. Bisa menular dari pakaian dalam

Kanker serviks yang disebabkan  Human Papiloma virus ternyata satu-satunya satu-satunya kanker yang menular. menurut Prof. Dr. dr. Andrijono, SpOG(K) selaku Ketua Umum Indonesian Working Group on HPV, kepada VIVA.co.id beberpaa waktu lalu mengungkapkan bahwa penularan HPV juga bisa disebabkan oleh cara lain misalnya skin to skin.

Misalnya, seorang perempuan yang terkena HPV di mulut akan menyebabkan kontak kulit dari serviks yang berpindah ke daerah mulut.

Tidak hanya itu, dia juga mengatakan, penelitian lain juga telah menemukan, bahwa HPV juga bersarang di celana dalam. Hal ini, lanjut dia, bisa tertular apabila seorang mengenakan celana dalam tersebut. Bahkan, ketika celana tersebut sudah dicuci.

4. Pria juga bisa kena

Tidak hanya wanita, viris serviks ini juga dapat menjangkiti pria. Selain itu virus HPV juga dapat menyebabkan kutil kelamin, kanker anus serta kanker tenggorokan pada pria.

Golongan pria yang direkomendasikan untuk memperoleh vaksin HPV yaitu pria yang berhubungan intim dengan sesama pria ataupun yang memiliki gangguan imunitas dan berusia 26 tahun atau lebih muda.

5. Virus HPV memiliki banyak jenis

Virus HPV memiliki beragam jenis. Sekitar 40 persen dari seluruh jenis HPV dapat menyebabkan infeksi di daerah kelamin. Di samping itu, beberapa jenis tertentu dapat memicu kanker serviks.

Meski demikian, ada beberapa jenis virus HPV yang dimanfaatkan menjadi vasksin yaitu Cervarikx, Gardasil, dan Gardasil 9.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya