15 Hari Berjalan, 13 Juta Anak Sukses Divaksin Rubella

Imunisasi Measles Rubella (MR)
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Fahrul Jayadiputra

VIVA.co.id – Pelaksanaan imunisasi Measles Rubella, atau MR dilakukan oleh Kementerian Kesehatan tengah berlangsung. Terhitung 15 hari sejak awal Agustus 2017 hingga saat ini, di seluruh pulau Jawa. 

Bolehkah Anak Lakukan Vaksin Tanpa Izin Orangtua?

Dari program yang dilaksanakan, tercatat sudah ada 13.475.438 anak yang telah mengikuti program vaksinasi ini, dengan harapan agar Indonesia dapat mengeliminasi penyakit campak dan mengendalikan penyakit rubella, serta kecacatan bawaan akibat rubella, atau congential rubella syndrom.

Direktur Jendral Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan, dr H. M. Subuh menjelaskan, program pada bulan ini akan menyasar anak usia Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama hingga usia 15 tahun.

8 Mitos Soal Vaksin Ini Picu Kembali Munculnya Penyakit

"Sampai dengan kemarin pukul 18.00, dari 34 juta yang ditargetkan hingga September 2017 di Pulau Jawa ini untuk bulan Agustus sudah tercapai 38,5 persen, atau sekitar 13.475.438 anak," ungkapnya, saat menggelar konferensi pers di Gedung Kementerian Kesehatan Jakarta, Selasa 15 Agustus 2017.

Dia menyebut, dari data tersebut menunjukkan bahwa respons masyarakat terhadap vaksinasi ini cukup besar terlihat dari vaksin yang dilakukan per harinya mencapai 2,5 persen.

Imunisasi Belum Maksimal, Indonesia Risiko Tinggi Campak Rubella

Namun, masih ada pihak-pihak yang melakukan penolakan terhadap vaksin ini. Tetapi, ada strategi khusus dengan melakukan komunikasi yang dianggap efektif untuk menginformasikan dampak dari vaksin ini yang baik untuk mencegah penyakit rubella.

"Kita siapkan kampanye ini selama dua tahun. MR ini sangat efektif dan aman dalam pemberian imunisasinya," paparnya.

Dia pun menyebut, agar eliminasi campak dan pengendalian rubella dapat terwujud pada 2020. Maka, kampanye imunisasi MR ini harus mencapai cakupan minimal 95 persen, yang mana perlindungan anak-anak di Pulau Jawa sudah terjamin dari bahaya penyakit.

“Yang lima persen akan dicover kekebalannya, oleh yang 95 persen . Itu sesuatu yang bagus,” ujarnya. (asp)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya