Kesadaran Orang Dewasa Melakukan Vaksin Masih Rendah

Ilustrasi imunisasi.
Sumber :
  • Pixabay/dfuhlert

VIVA.co.id – Penggunaan vaksin selama ini dinilai ampuh untuk mencegah sejumlah penyakit. Vaksin, menurut dr Kristoforus Hendra Djaya, Sp, PD, bisa mengurangi risiko kematian dari sejumlah penyakit mematikan, seperti kanker serviks. 

Target Imunisasi MR Tak Tercapai, Diperpanjang Hingga Akhir 2018

Sayangnya, penggunaan vaksin sendiri dinilai masih sangat rendah di Indonesia. Bukan hanya pada anak, angka penggunaan vaksinasi pada orang dewasa menurut Kristoforus juga terbilang rendah. Dia menyampaikan, ada banyak sebab yang membuat vaksinasi pada orang dewasa rendah. 

Padahal, lanjut, Kristoforus, penyakit yang bisa diproteksi pada dewasa itu, 100 kali lebih banyak dibandingkan pada anak. Dengan memberikan vaksin pada orang dewasa akan semakin banyak menyelamatkan iwa manusia. Hanya saja, di Indonesia saat ini pemerintah memang hanya fokus pada vaksin anak. 

261 Ribu Anak di Papua Barat Telah Diimunisasi MR

"Ternyata memang aksesnya masih relatif susah, kalau di pelayanan kesehatan sendiri, berapa banyak sih yang menyediakan vaksinansi secara komplit, saya rasa tidak banyak," ungkap Kristoforus dalam Comprehensive Vaccinology ke-9, di kawasan Pasar Baru, Sabtu 16 September 2017. 

Hal ini menurut Kristoforus karena batas penggunaan vaksin yang tidak bisa tahan lama. Belum lagi penyimpanan vaksin rentan rusak. Sehingga tidak banyak fasilitas kesehatan yang menyediakan vaksin secara lengkap. 

Rentan Mewabah, Kemenkes Perpanjang Imunisasi MR

Di samping itu, harga vaksin yang relatif mahal juga kerap tidak ditanggung oleh sejumlah jaminan kesehatan. 

"Karena tidak ada yang mau bayarin jadi banyak yang enggak mau," kata dia. 

Kemudian, kesadaran untuk melakukan vaksinasi secara bertahap, lanjut Kristoforus, juga masih sangat rendah. Belum lagi soal kurangnya skrining sehingga penggunaan vaksin yang dilakukan menjadi tepat. 
 
"Dari pihak tenaga kesehatan, jarang yang ditanyakan history vaksinasi. Kemudian fasilitas yang bisa dipercaya juga kurang, belum lagi soal vaksin palsu yang sempat sangat heboh," kata dia. 

Lebih jauh, Kristo juga mengatakan, banyak orang dewasa yang menganggap vaksin masih belum penting dan belum dibutuhkan. 

"Karena terbentur dengan ego kadang, ah enggak penting, karena kan enggak berisiko, apalagi HPV kanker serviks pasti enggaklah, sudah mahal terus enggak ngapa-ngapain (berhubungan seks bebas)," kata dia. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya