Memilah Imunoterapi Efektif untuk Kanker Paru

kanker paru-paru.
Sumber :
  • www.medis.web.id

VIVA.co.id – Kanker paru-paru merupakan pembunuh nomer satu yang menyerang rata-rata pria di dunia. Selain itu, penderita kanker ini juga diketahui memiliki angka harapan hidup yang sangat rendah dibandingkan penderita jenis kanker lainnya.

Ada Kabar Baik untuk Pasien Kanker Paru-paru

Rendahnya angka harapan hidup pada kanker paru-paru, membuat para peneliti dan tim medis meningkatkan imunoterapi untuk pasien tersebut. Salah satunya melalui PD-L1 testing yang dicek dengan biomolekular.

"Mutasi sama, tetapi gejala kanker parunya berbeda, maka pengobatannya pun berbeda. Untuk melihat hal ini, dibutuhkan tahapan awal, yaitu melihat jenis kankernya dulu agar menilai derajat keganasan, setelah itu cek dengan biomolekular PD-L1 untuk memberi pengobatan yang tepat," ujar Spesialis Patologi Klinik dari RSK Dharmais, Dr. Evelina Suzanna, Dalam temu media “Mengenal Lebih Dalam Imunoterapi pada Kanker Paru” di kawasan Kebon Sirih, Jakarta, Jumat 6 Oktober 2017.

Kombinasi Pengobatan Kanker Paru dengan Imunoterapi Janjikan Harapan Hidup Lebih Tinggi

Sebelum pasien kanker paru diputuskan diberi terapi dengan imunoterapi, harus dilakukan pemeriksaan biomarker PD-L1, untuk menunjukkan bahwa sifat sel kanker memiliki PD-L1,yang merupakan target dari imunoterapi pembrolizumab serta mendukung hasil terapi.  

Jika PD-L1 terbukti positif, sel kanker akan merespons dengan baik pengobatan pembrolizumab. Hasil penelitian menunjukkan, lebih dari 50 persen pasien kanker paru yang diberikan pembrolizumab memiliki harapan hidup lebih panjang. 

Jadi Penyebab Kematian Tertinggi, Sekarang Skrining Kanker di Puskesmas Gratis

“Pembrolizumab disebut pengobatan imunoterapi karena cara kerjanya mengaktifkan kembali sel imun sehingga dapat mengenali dan menghancurkan sel-sel kanker. Sifat imortal sel kanker dibebaskan dengan obat ini, sehingga program kematian sel oleh sistem imun akan bekerja normal kembali,” jelas Evelina.  

PD-L1 testing, lanjut Evelina, bisa menjadi prosedur diagnostik standar untuk kanker paru. Cara ini efektif untuk membuat sistem imun kembali mengenali sel kanker dan membasminya sesuai area yang dituju.

"Ini dinamakan personalised medicine karena target mutasi kanker paru kan beda-beda, jadi pengobatan hanya di area yang ditargetkan aja. Cara kerjanya sendiri dimulai dengan kembali mengenali sel kanker agar bisa memblock penyebarannya," lanjutnya.

"Kalau kemo, tidak bisa memilah area mana yang dituju dan sel mana yang ditargetkan untuk diblock penyebarannya, makanya manfaatnya untuk pengobatan rendah," ujarnya.

Untuk itu, PD-L1 Testing menjadi pengobatan yang efektif memblock penyebaran sel kanker, khususnya kanker paru-paru. PD-L1 testing sudah tersedia di RS Dharmais dan segera hadir di rumah sakit lainnya yang terjangkau.

Sebagai kelanjutan standar diagnostic tes PD-L1, saat ini sedang berlangsung pelatihan di  14 center patologi anatomi di rumah sakit kelas A (tersier) di seluruh Indonesia antara lain RSCM, RS Persahabatan, RS Fatmawati, RS Adam Malik Medan,  RS Sanglah Bali, RS dr Soetomo Surabaya, rs dr. Kandou di Manado, RS dr Karyadi Semarang, RS dr Sardjito Yogyakarta, RS Hasan Sadikin Bandung dan sebagainya.  (asp)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya